Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Go-Car Ugal-ugalan, Polisi Minta Masyarakat Melapor

Kompas.com - 20/12/2016, 06:07 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan menyelidiki insiden yang dialami Vanny Afrillia, seorang penumpang Go-Car di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, meminta masyarakat untuk selalu melaporkan hal-hal yang berbahaya dan merugikan kepada polisi.

"Nanti saya cek ke intel, intinya kalau ada yang menakutkan, sampaikan ke kepolisian," kata Argo kepada wartawan, Selasa (19/12/2016).

Insiden yang dialami Vanny beredar luas di media sosial. Di akunnya, Vanny menceritakan pengalamannya menumpang Go-Car yang ugal-ugalan. Vanny bersama adiknya yang berusia delapan tahun menumpang Go-Car yang dikemudikan DS dari Jakarta Barat ke Jakarta Selatan.

Menurut Vanny, saat jalan macet DS melontarkan kata-kata kasar untuk melampiaskan kekesalannya. Padahal, di dalam mobil itu ada adik Vanny yang masih berusia 8 tahun. Saat dia berusaha memperingatkan, DS malah menghardik Vanny dan mengeluarkan pistol dan menaruhnya di dashboard mobil.

Peristiwa itu diabadikannya lewat video dan kemudian diunggah ke media sosial.

"Boleh-boleh aja (korek api berbentuk pistol)," kata Argo.

Sementara itu, pihak Go-Jek yang merupakan perusahaan pengelola Go-Car mengatakan sudah mengetahui insiden itu dan memutuskan untuk menghentikan kemitraan dengan DS. Humas Go-Jek, Rindu Ragilia, telah menerima keterangan dari Vanny dan meminta maaf.

"Kami sudah memutus kemitraan dengan mitra Go Car yang bermasalah itu. Itu berasarkan penyelidikan kami," kata Rindu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Megapolitan
Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Megapolitan
DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com