JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terlihat sempat masuk ke rumah seorang warga saat ia blusukan ke kawasan RT 13/RW 7 Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).
Rumah yang dia masuki adalah rumah yang membelakangi proyek apartemen yang tak jauh dari lokasi tersebut.
Terpantau hampir 15 menit Ahok berada di dalam rumah yang diketahui milik seorang warga bernama Suparno itu.
Selama berada di dalam rumah Suparno, Ahok mengatakan sempat melihat kondisi di belakang rumah tersebut.
Di sana, ia mengaku melihat ada tembok yang menutupi danau. Dari laporan yang diterimanya, Ahok menyebut tembok dibangun oleh kontraktor pembangunan apartemen yang tak jauh dari lokasi rumah tersebut.
Keberadaan tembok inilah yang dia yakini membuat kawasan RT 13/RW 7 Kelurahan Cilandak Timur jadi daerah rawan banjir.
"Jadi air yang harusnya masuk ke danau. Di belakang ini ada danau, ternyata (air) tidak bisa masuk, ada tembok. Makanya rumah di sini semuanya tenggelam," kata Ahok.
(Baca: Ahok: Utara Sudah Enggak Banjir, Kok Sekarang Selatan...)
Warga setempat menyatakan proyek pembangunan apartemen membuat permukiman mereka sering dilanda banjir. Kepada Ahok, warga menyebut durasi banjir bisa mencapai 3-4 jam.
Sebelum ada proyek pembangunan apartemen, warga menyatakan tidak ada tembok yang membatasi permukiman mereka dengan danau.
"Sekarang danau itu jadi seolah-olah milik apartemen. Masyarakat enggak boleh mancing, enggak boleh pakai jogging track punya apartemen. Enggak benar kalau gitu. Kami harus cek," ujar Ahok.
Ahok berjanji akan membongkar tembok tersebut. Namun, hal itu baru akan dilakukannya setelah nantinya aktif kembali menjadi gubernur.
Dengan cara itu, ia yakin permukiman warga di kawasan RT 13/RW 7 Kelurahan Cilandak Timur tak akan lagi kebanjiran saat hujan.
"Logikanya bisa kita pikirkan gini, selatan ini tinggi, yang rendah kan ke utara. Utara, Tengah banjir enggak sekarang? Enggak ada. Masa selatan banjir. Dari mana logikanya? Berarti ada yang kesumbat," ucap Ahok.