Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" di Pasar Minggu, Ahok Lihat Danau yang Ditembok Kontraktor Apartemen

Kompas.com - 21/12/2016, 17:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terlihat sempat masuk ke rumah seorang warga saat ia blusukan ke kawasan RT 13/RW 7 Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).

Rumah yang dia masuki adalah rumah yang membelakangi proyek apartemen yang tak jauh dari lokasi tersebut.

Terpantau hampir 15 menit Ahok berada di dalam rumah yang diketahui milik seorang warga bernama Suparno itu.

Selama berada di dalam rumah Suparno, Ahok mengatakan sempat melihat kondisi di belakang rumah tersebut.

Di sana, ia mengaku melihat ada tembok yang menutupi danau. Dari laporan yang diterimanya, Ahok menyebut tembok dibangun oleh kontraktor pembangunan apartemen yang tak jauh dari lokasi rumah tersebut.

Keberadaan tembok inilah yang dia yakini membuat kawasan RT 13/RW 7 Kelurahan Cilandak Timur jadi daerah rawan banjir.

"Jadi air yang harusnya masuk ke danau. Di belakang ini ada danau, ternyata (air) tidak bisa masuk, ada tembok. Makanya rumah di sini semuanya tenggelam," kata Ahok.

(Baca: Ahok: Utara Sudah Enggak Banjir, Kok Sekarang Selatan...)

Warga setempat menyatakan proyek pembangunan apartemen membuat permukiman mereka sering dilanda banjir. Kepada Ahok, warga menyebut durasi banjir bisa mencapai 3-4 jam.

Sebelum ada proyek pembangunan apartemen, warga menyatakan tidak ada tembok yang membatasi permukiman mereka dengan danau.

"Sekarang danau itu jadi seolah-olah milik apartemen. Masyarakat enggak boleh mancing, enggak boleh pakai jogging track punya apartemen. Enggak benar kalau gitu. Kami harus cek," ujar Ahok.

Ahok berjanji akan membongkar tembok tersebut. Namun, hal itu baru akan dilakukannya setelah nantinya aktif kembali menjadi gubernur.

Dengan cara itu, ia yakin permukiman warga di kawasan RT 13/RW 7 Kelurahan Cilandak Timur tak akan lagi kebanjiran saat hujan.

"Logikanya bisa kita pikirkan gini, selatan ini tinggi, yang rendah kan ke utara. Utara, Tengah banjir enggak sekarang? Enggak ada. Masa selatan banjir. Dari mana logikanya? Berarti ada yang kesumbat," ucap Ahok.

Kompas TV Ahok Berdialog dengan Aktivis Perempuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com