Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pos Kesehatan Gratis di Stasiun Bogor Bisa untuk Cek Kolesterol

Kompas.com - 22/01/2017, 15:34 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com –
Stasiun Bogor punya fasilitas yang tidak dimiliki oleh kebanyakan stasiun, yakni pos pelayanan kesehatan. Penumpang yang memiliki tiket, bisa menggunakannya tanpa dikenakan biaya.

“Gratis bagi penumpang. Kami buka selama 24 jam,” ujar salah satu pegawai pos kesehatan, Idrus Bani Adam ditemui Kompas.com, Jumat (20/1/2017).

Pos kesehatan tersebut terletak di area komersial. Ruangannya tak begitu besar, tetapi cukup membuat nyaman.

Di dalam ruangan, ada meja perawat, tempat pemeriksaan berupa tempat tidur pasien, lemari obat-obatan, tabung oksigen, dan tempat duduk untuk menunggu.

“Kalau pagi, ada yang pingsan karena berdesak-desakan, ya dibawa ke sini. Kadang ada yang mual, pusing, atau terluka karena jatuh,” ujar Adam.

(Baca juga: Menyusuri Stasiun Bogor, dari Mesin Otomatis sampai Parkir Susun)

Menurut Adam, pos kesehatan di Stasiun Bogor adalah yang memiliki ruangan paling luas dan memiliki fasilitas kesehatan paling legkap dibandingkan 21 pos kesehatan lain di stasiun-stasiun Jabodetabek.

Untuk standar minimal, pos kesehatan memiliki alat pengukur tensi, gula darah, asam urat, dan kolesterol.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Isi ruangan pada pos pelayanan kesehatan di Stasiun Bogor. Pelayanan ini gratis untuk penumpang.

“Banyak pasien datang yang memang sengaja mau periksa gula darah atau kolesterol. Kami pakai alat sederhana untuk mengukurnya,” ujar dia.

Adapun obat-obatan yang disediakan, menurut Adam, masih terbatas. Pos kesehatan ini hanya untuk pertolongan pertama.

(Baca juga: Menengok Parkir Susun di Stasiun Bogor)

Adam bertugas bersama tiga perawat lain. Mereka berganti-gantian jaga pada jam-jam yang telah ditentukan.

Pos kesehatan jarang terlihat ramai. Kata Adam, rata-rata hanya ada satu pasien datang per hari.

Selain penumpang, mereka juga bertugas mengecek kesehatan masinis, asisten masinis, dan  petugas pelayanan kereta (PPK). Namun, cek kesehatan yang dilakukan bukanlah pemeriksaan medis lengkap.

“Sebelum dinas, masinis dan jajarannya wajib melakukan pemeriksaan alkohol,” ujar Adam lagi.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com