JAKARTA, KOMPAS.com - Naufal Firman Yursak, perwakilan tim calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, meminta KPUD DKI tidak membatasi ruang bagi pendukung pasangan calon saat debat publik.
Naufal menyampaikan hal tersebut sekaligus menanggapi pernyataan Ketua KPUD DKI Sumarno yang menilai pendukung pada debat kedua, Jumat (27/1/2017) malam, gaduh dan mengganggu jalannya debat.
"Secara umum, saya melihat seharusnya euforia pendukung itu diberi ruang. (Debat) kemarin sebenarnya sudah tertib, tetapi memang celetukan-celetukan tidak penting itu seharusnya tidak ada," kata Naufal kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2017) siang.
(Baca juga: Anies: Kejadian 212 Itu Sudah Mengagumkan bagi Dunia)
Menurut dia, penyelenggara debat baiknya tidak perlu terlalu membatasi semangat para pendukung pasangan calon.
Justru, kata dia, suasana riuh harus terasa saat debat supaya makin seru. Meski begitu, Naufal sepakat bahwa dukungan harus diberikan secara santun dan sesuai nilai serta norma bersama.
Contoh tindakan yang tidak diperbolehkan adalah menjatuhkan sampai menghina pasangan calon lain maupun pendukungnya.
"Riuh boleh, tetapi tetap santun, tidak menyinggung kandidat lain," ujar Naufal.
(Baca juga: Prabowo: Pilih Anies dan Sandi, yang Dulu Gue Minta Maaf Deh...)
Terhadap pendukung Anies-Sandi, Naufal berjanji akan mengingatkan mereka kembali agar pada debat ketiga, 10 Februari 2017 mendatang, tetap menjaga ketertiban dan aturan yang telah disepakati bersama.