JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yakin bisa menang satu putaran pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Keyakinan Djarot itu disampaikannya usai melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) 08 RT 01/05 Kelurahan Kuningan Timur, Rabu (15/2/2017).
Djarot menilai, kerja keras tim dan relawan pendukung selama kampanye membuat dia bersama Basuki Tjahaja Purnama, calon gubernur DKI Jakarta pendampingnya, yakin bisa memenangkan Pilkada.
"Insya Allah, kami mesti dengan keyakinan penuh, mudah-mudahan satu kali putaran selesai sehingga ya cepat keputusannya," ujar Djarot.
Perlunya Pilkada DKI Jakarta satu putaran, menurut Djarot, agar kembali tercipta situasi kondusif di Jakarta. Djarot merasa selama proses Pilkada, kondisi di Jakarta sempat memanas.
"Masyarakat sudah capek. Cepat, tepat, dan akurat sehingga kita bersatu lagi, bahwa kita bersaudara. Mudah-mudahan Allah kasih yang terbaik untuk Jakarta," ujar Djarot.
Djarot bersama istrinya Happy Farida datang ke TPS sekitar pukul 08.0 WIB. Usai mencoblos, Djarot bergegas menuju rumah Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan.
Kompas TV Serah terima jabatan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono kepada Basuki Tjahaja Purnama menjadi penanda berakhirnya masa kampanye Pilkada DKI Jakarta. Ahok dan Djarot kembali memimpin Ibu Kota setelah cuti selama sekitar tiga bulan. Sebagai calon incumbent, keduanya memang lebih diuntungkan, selain memiliki akses terhadap birokrasi dan fasilitas daerah, calon petahana juga telah dikenal warga di daerahnya. Meski demikian, langkah Basuki - Djarot mengatur Pemprov DKI Jakarta tentu akan disorot publik maupun lawan politik. Di hari tanpa kampanye, setiap pasangan calon dituntut memegang komitmen untuk menjaga pilkada yang bersih dan damai. Jangan sampai hari tenang justru membuat bimbang apalagi mebuat suasana semakin tegang. Berikan pemilik suara sejenak menimbang siapa yang pantas menjadi pemimpin Ibu Kota untuk lima tahun ke depan. Soal hari tanpa kampanye dimulai hari ini (11/2), KPU Provinsi DKI Jakarta siap memberi sanksi bagi pasangan calon maupun tim suksesnya yang melanggar aturan. Pilkada Jakarta menjadi salah satu barometer kesuksesan pilkada serentak 2017. Tak hanya berada di Ibu Kota, iklim politik pemilihan pemimpin DKI bisa jadi menjadi contoh di daerah lain. Kini patut dinanti, pesta demokrasi untuk memilih pemimpin DKI pada 15 Februari nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.