Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Disabilitas Meningkat 90,4 Persen dari Jumlah pada DPT

Kompas.com - 21/02/2017, 21:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengguna hak pilih disabilitas yang tercatat dalam laman Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU pada Selasa (21/2/2017) malam sebanyak 10.228 pemilih.

Sementara itu, jumlah pemilih disabilitas yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) yakni 5.371. Jumlah tersebut meningkat 4.857 pemilih atau 90,4 persen.

Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan, peningkatan jumlah pemilih disabilitas ini kemungkinan terjadi karena banyak pemilih disabilitas dalam DPT yang tidak digolongkan pada pemilih disabilitas berdasarkan hasil pencocokan dan penelitian (coklit) dari rumah ke rumah.

"Ketika di-coklit, dugaan saya khususnya, ketika ditanya salah satu keluarganya ada pemilih di rumah itu yang disabilitas atau tidak, dugaan kami tidak semua warga ini menyampaikan," ujar Betty saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.

(Baca juga: Bawaslu Terima Daftar 286 Pemilih yang Kehilangan Hak Suaranya dari Tim Ahok-Djarot)

Namun, saat pemilih menggunakan hak suaranya pada 15 Februari, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) mengetahui kondisi pemilih yang disabilitas dan mencatatnya.

Hal itulah yang membuat tingginya peningkatan jumlah pemilih disabilitas pada Pilkada DKI 2017.

"Ketika di lapangan, KPPS langsung melihat ini tunanetra, ini tunarungu, nah itu temuan di lapangan. Jadi dugaan saya ketika KPPS mengisi data pemilih disabilitas itu apa yang dia lihat di lapangan pada saat itu," kata Betty.

(Baca juga: Cara KPU DKI Jakarta Fasilitasi Pemilih Disabilitas pada Pilkada 2017)

Berdasarkan data di laman Situng, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni meraih perolehan suara 17,06 persen atau dipilih oleh 936.461 pemilih.

Kemudian, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42,96 persen suara atau dipilih 2.357.758 pemilih.

Sementara itu, Anies Baswedan-Sandiaga Uno meraih 39,97 persen atau 2.193.530 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com