Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Orang Meninggal Dunia karena Banjir di Bekasi

Kompas.com - 22/02/2017, 08:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Banjir di wilayah Bekasi menyebabkan dua orang meninggal dunia, Selasa (21/2/2017). Tak hanya itu, sebanyak 1.314 kepala keluarga juga dinyatakan menjadi korban banjir tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir telah merendam ribuan rumah di 24 kelurahan dari 10 kecamatan di Kota Bekasi. Menurut dia, banjir itu terjadi karena curah hujan yang tinggi di wilayah Bogor dan Bekasi sehingga menyebabkan beberapa sungai meluap.

"Hujan pada Selasa (21/2/2017) dini hari hingga pagi menyebabkan Sungai Cileungsi-Cikeas, Kali Bekasi, dan Sungai Cakung meluap sehingga menimbulkan banjir di Kota Bekasi dua hari terakhir," ujar Sutopo, melalui keterangan tertulis, Rabu (22/2/2017).

Sutopo menuturkan, banjir di Kota Bekasi melanda Kecamatan Jati Asih, Bekasi Selatan, Mustika Jaya, Rawalumbu, Pondok Gede, Bekasi Barat, Pondok Melati, Bekasi Utara, Medan Satria, dan Bantargebang. Akibatnya, 14 kompleks perumahan padat penduduk terendam banjir dengan ketinggian 1,2-2 meter.

Berdasarkan data BNPB, untuk Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, banjir merendam Kompleks Dosen IKIP dan Perum Surya Mandala. Kompleks perumahan di Bekasi Selatan yang terendam banjir, yaitu Perumahan Mutiara Gading Timur, Pondok Timur Indah, Pondok Ungu Permai, Perumahan Nasio, Perumahan Duta Indah, Perumahan Interup Asri, Kelurahan Jati Waringin, Pondok Hijau Permai, dan Pondok Chandra Melati.

Kemudian Kompleks Harapan Mulya, Perum Bougenville, Perumahan Griya Jatisari, Kompleks Buana Risma, dan Jalan Jatiluhur.

"Banjir menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat hanyut, yaitu Hengky (15), warga Kelurahan Jatibening Baru, dan Muhammad Rizky (16), warga Kelurahan Pejuang," ucap dia.

Selain itu, kata Sutopo, akibat banjir ini setidaknya ada 100 KK yang mengungsi dengan total 400 jiwa. Mereka mengungsi di tiga lokasi. Sebanyak 80 jiwa (20 KK) di kampus IKIP, Pondok Gede; 40 jiwa (10 KK) di Kalibaru, Bekasi Barat; dan 280 jiwa (70 KK) di Duren Jaya, Bekasi Timur.

"Diperkirakan jumlah ini bertambah karena perumahan yang terdampak banjir adalah perumahan padat penduduk. BPBD Kota Bekasi masih melakukan pendataan. Banjir di Perumahan IKIP Pondok Gede masih setinggi 2 meter," kata Sutopo.

Sutopo menuturkan, upaya penanganan darurat pun masih terus dilakukan oleh BPBD Kota Bekasi. BPBD bekerja sama dengan sejumlah pihak, seperti BNPB, Basarnas, TNI, Polri, SKPD, Tagana, PMI, relawan, masyarakat, juga dunia usaha.

Sutopo mengatakan pihaknya bersama instansi lainnya telah menyalurkan bantuan logistik ke lokasi yang terdampak banjir. Selain itu, posko pengungsian, dapur umum dan peralatan perlengkapan bencana juga sudah dikirimkan ke lokasi banjir.

Tak hanya itu, Tim SAR gabungan juga sudah mengevakuasi warga di beberapa titik banjir, seperti di Perum Dosen IKIP, Perum Pondok Hijau dan Perum Pondok Ungu Permai.

"Hingga saat ini belum ada penetapan status tanggap darurat oleh Wali Kota Bekasi," ujarnya.

Sutopo mengimbau masyarakat selalu waspada. Sebab, ancaman banjir susulan, menurut dia, masih ada mengingat potensi curah hujan yang tinggi hingga akhir Februari nanti.

"Para orangtua diimbau selalu mengawasi anak-anak yang bermain di tempat banjir. Korban hanyut terjadi saat bermain di lokasi banjir. Listrik hendaknya juga dimatikan. Lakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi banjir," kata Sutopo.

(Baca: 14 Kompleks Perumahan di Bekasi Terendam Banjir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com