Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Masjid Al-Waqfiyah Bantah Isu Pendukung Ahok-Djarot Tidak Boleh Dishalatkan

Kompas.com - 24/02/2017, 16:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah kertas pengumuman ditempel di dinding dekat pintu masuk Masjid Al-Waqfiyah, Jalan Salemba Bluntas, Jakarta Pusat. Kertas tersebut berisi pengumuman mengenai isu hoax yang beredar terkait masjid itu.

"Bersama ini kami pengurus masjid Al-Maqfiyah, Salemba Bluntas menyampaikan bahwa pengumuman yang mengatasnamakan pengurus masjid Al-Waqfiyah yang beredar di beberapa sosial media adalah TIDAK BENAR. Bahwa kami pengurus masjid Al-Waqfiyah TIDAK PERNAH mengeluarkan pengumuman tersebut seperti yang telah tersebar di sosial media," demikian isi surat klrafikasi yang ditempel di masjid tersebut.

Pengurus Masjid Al-Waqfiyah, Sulaeman, mengatakan, para pengurus mengetahui isu itu dari seorang anggota jemaah.

"Jadi, di sini ada pengajian, hari Minggu kalau enggak salah, ada (anggota) jemaah kabarin ada isu ini," ujar Sulaeman di Masjid Al-Waqfiyah, Jumat (24/2/2017).

Setelah itu, pengurus langsung mengadakan rapat pada malam harinya. Sebab, pengurus merasa tidak pernah mengeluarkan pengumuman itu. Setelah itu, pengurus memutuskan untuk membuat surat edaran untuk mengklarifikasi isu itu.

"Makanya langsung kami buat selebaran, dan kami sebarkan ke beberapa wilayah agar situasi kembali normal," ujar Sulaeman. (Baca: Djarot Shalat Jumat di Masjid yang Diisukan Enggan Shalatkan Pemilih Ahok-Djarot)

Adapun isu yang semula beredar adalah pengurus Masjid Al-Waqfiyah tidak akan menshalatkan pendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang meninggal dunia.

Jika ingin bertobat, mereka harus melakukannya di hadapan 5 pengurus masjid itu. Siang tadi, Djarot melakukan shalat Jumat di masjid itu. Djarot berterima kasih karena pengurus masjid sudah mengklarifikasi isu tersebut.

Sulaeman tidak keberatan Djarot mengikuti shalat di masjid itu.

"Saya baru tahu tadi pagi kalau Pak Wagub mau ke sini. Mau shalat Jumat ya monggo, masjid terbuka, sekalian meluruskan isu itu," ujar Sulaeman.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak hanya mengandalkan program normalisasi untuk atasi banjir Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com