Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki soal Lahan Negara yang Menurut Anies Dijadikan Mal

Kompas.com - 02/03/2017, 08:22 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melontarkan pernyataan mengejutkan soal keberadaan lahan milik negara yang dijadikan mal.

Pernyataan itu disampaikan Anies saat ia menjawab kritik soal pogram rumah DP nol rupiah yang digagasnya bersama calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno

Ketika itu, Anies menyebutkan bahwa pembangunan lahan di DKI Jakarta saat ini tak berpihak kepada rakyat kecil. Namun, situasi itu hampir luput dari kritik publik.

"Tanah Pemprov saja bisa dipakai untuk mal, tanah negara dipakai mal, kenapa rakyat kecil mau pakai jadi ribut? Kenapa rakyat kecil mau pakai tanah negara jadi ramai? Mau dipakai buat mal, kita semua diam," kata Anies seusai silaturahim dengan warga di Jalan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2017).

(Baca juga: Anies: Mal di Atas Tanah Negara Ada di Jakpus, Jakbar, Jaksel, dan Jaktim )

Pernyataan Anies langsung membuat beberapa pihak bertanya-tanya, termasuk calon gubernur petahana, Basuki Tjahaha Purnama, dan calon wakil gubernur petahana, Djarot Saiful Hidayat.

Ahok dan Djarot sama-sama meminta agar Anies menunjukkan lokasi lahan milik negara yang dijadikan mal.

Di samping itu, Djarot memastikan tak ada lahan milik negara pada masa pemerintahannya yang dijadikan mal.

"Lah enggak tahu aku, apa lahan negara yang dijadikan mal itu Plaza Senayan? Mungkin, saya enggak tahu, tetapi tunjukkan saja, pada zaman kami ada enggak memanfaatkan lahan negara untuk mal?" kata Djarot di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).

Saat dikonfirmasi, Anies tertawa mengetahui tanggapan Djarot yang meminta ia menunjukkan lokasi lahan negara yang dijadikan mal tersebut. 

"Ada, masak sih Pak Wagub enggak tahu?" kata Anies di DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2017).

Saat didesak untuk menjawab, Anies mengatakan belum saatnya ia membuka informasi soal lokasi lahan tersebut. Ia kemudian mengarahkan wartawan untuk bertanya kepada DPRD DKI Jakarta.

Menurut dia, semua anggota DPRD memiliki pengetahuan yang sama terkait lahan negara yang dijadikan mal itu.

"Biar teka-teki dululah. Masak semua harus jawab sekarang, tetapi saya agak geli saja kalau enggak tahu. Nanti diberi tahu deh," kata Anies.

(Baca juga: Anies Tertawa Saat Dengar Djarot Tak Tahu Lokasi Lahan Negara yang Dijadikan Mal)

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik juga bungkam saat diminta menunjukkan lokasi lahan milik negara yang dijadikan mal.

Dia malah mengarahkan wartawan untuk bertanya ke panitia khusus (pansus) aset DPRD DKI Jakarta.

Taufik mengatakan, data yang dimiliki pansus aset itu bisa memperlihatkan lahan negara mana saja yang dijadikan mal, termasuk bermasalah atau tidak.

"Sekarang penyelesaian kayak apa. Biasanya kalau begitu, ada yang islah atau apa," kata Taufik.

"Nanti dicek saja perkaranya sudah selesai belum islahnya. Di pansus aset ketemu sudah selesai belum," ujar Taufik, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com