Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Luhur Jawa di Belantara Jakarta

Kompas.com - 18/03/2017, 12:30 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Dengan menyadari budaya sebagai akar dari sebuah bangsa serta seni tari menjadi medium estetika dalam merangkai cerita, seolah mengantarkan hadirnya sebuah opera tari Jawa bertajuk "Arka Suta". Sejumlah nilai-nilai kehidupan pun mampu dipetik dari persembahan agung maestro tari tradisional, Retno Maruti.

Dalam pementasan hari kedua yang sukses digelar pada Jumat,  17 Maret 2017 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta itu juga mengukuhkan eksistensi kelompok tari Padnecwara yang telah 41 tahun turut menjaga khasanah budaya tari Nusantara.

Opera tari ini menampilkan buah karya koreografi Rury Nostalgia dengan menghadirkan para penari dari Surakarta dan Jakarta yang memerankan tokoh-tokoh utamanya. Selain Retno Maruti, turut tampil pula Ali Marsudi, Fajar Satriadi, Wasi Bantolo, Yuni Swandiati, Mahesani Tunjung Setia, Hany Herlina dan Nungki Kusumastuti serta para penari Padnecwara lainnya.

"Hari ini karya baru sentuhan garapan Rury menurut saya memberi kesegaran pada karya-karya Padnecwara sebelumnya. Ini pun bisa terwujud, tak lain karena dukungan sahabat Padnecwara semuanya," ungkap Retno Maruti.

Ada pun lakon "Arka Suta" mampu memukau para penonton dengan sajian pesan melalui gerak dan ekspersi tari yang menggambarkan bingkai kehidupan seorang tokoh Karna dengan kecamuk perang dengan para saudara seibunya.

Kesetiaannya kepada Surtikanti istrinya, dan Ibu Nada sebagai ibu angkat yang merawatnya sejak kecil, menempatkan kedua wanita itu pada kemuliaannya.

Padnecwara Sejumlah nilai-nilai kehidupan pun mampu dipetik dari persembahan agung maestro tari tradisional, Retno Maruti pada Jumat malam WIB 17 Maret 2017 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta itu juga mengukuhkan eksistensi kelompok tari Padnecwara yang telah 41 tahun turut menjaga khasanah budaya tari Nusantara.


Kesetiaan Karna terhadap janji kepada Kunti, ibu kandungnya, membuat ia bersumpah bahwa putra Kunti tetap lima orang, entah dia atau adiknya, Arjuna yang mati dalam perang Bharatayuda.

Apresiasi besar pun ditunjukan oleh para hadirin yang memenuhi Graha Bhakti Budaya yang merasa telah diberi sentuhan budaya klasik Jawa dengan sangat apik.

"Arka Suta patut dipuji dengan penampilan para penari dan pengrawit yang bisa memberikan suguhan budaya Jawa yang menarik. Ini dapat dijadikan salah satu cara mempopulerkan kebudayaan Indonesia, khususnya Jawa agar dapat terus berkembang dan dinikmati berbagai kalangan masyarakat," ujar Liliyana, salah satu penonton yang terkesan dengan pertunjukan tersebut.

"Arka Suta" juga merupakan karya bersama dan persembahan Padnecwara untuk Retno Maruti sebagai ungkapan syukur atas usia sang maestro ke-70 yang setia melestarikan nilai estetika Nusantara sebagai kisah-kisah klasik budaya bangsa.

Deretan figur lain yang turut menjadi bagian dalam pergelaran ini diantaranya adalah Nanang Hape bertindak sebagai penulis naskah, sedangkan penata artistik ditangani Sentot S, penata gending atau tembang oleh Blacius Subono serta penata cahaya dan penata suara dipercayakan kepada Sonny Sumarsono dan Bayu Wicaksono. (*/)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com