Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi "Nyoblos" di TPS 01 Bersama Keluarganya

Kompas.com - 19/04/2017, 09:54 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) 01, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017) pagi.

Sebelum berangkat ke TPS, Sandi menyempatkan diri sungkem kepada kedua orangtuanya.

Saat menuju TPS, Sandi ditemani istrinya, Nur Asia, putri keduanya, Amyra Atheefa Uno, serta orangtuanya, Henk Uno dan Mie Uno.

Sandi menuju TPS dengan berjalan kaki dari rumah orangtuanya di Jalan Galuh II, Selong, Kebayoran Baru. Jarak dari rumah orangtua Sandiaga ke TPS 01 diperkirakan sekitar 200 meter.

(baca: Sebelum Mencoblos, Sandi Berlari Mengelilingi TPS)

Sandi beserta keluarganya kompak mengenakan kemeja putih dipadukan dengan celana berwarna coklat. Sandi juga mengenakan kopiah hitam serta memegang tasbih berwarna coklat.

Sambil berjalan kaki, Sandi menyempatkan diri menyapa para warga sekitar. Sesampainya di TPS 01, Sandi beserta keluarga langsung mendapatkan giliran untuk mencoblos.

Sesudah menggunakan hak suaranya, Sandi beserta keluarga menunjukkan tiga jarinya yang sudah dicelupkan dalam wadah tinta berwarna ungu.

"Alhamdulillah kami telah mengeluarkan hak pilih. Tadi kami milih yang paling kanan (Anies Baswedan-Sandiaga Uno)," ujar Sandi, seusai memilih di TPS 01, Rabu.

Sesudah itu, dia pun kembali ke rumahnya di Jalan Pulombangkeng nomor 5.

Rencananya, Sandi akan mengunjungi posko pemenangan Anies-Sandi di Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat.

Selanjutnya, dia bersama Anies akan memantau hasil quick count di Kantor DPP PKS dan Partai Gerindra di Jakarta Selatan.

Pada putaran pertama, di TPS 1 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tempat Sandiaga mencoblos, perolehan suara didominasi untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dengan perolehan 225 suara.

Adapun saat itu Anies-Sandi memperoleh 126 suara dan Agus-Sylvi sebanyak 12 suara.

Kompas TV Inilah yang Sandi Lakukan Untuk Kesehatan Warga Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com