Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Grab Akan Bertemu Pengemudi Bahas soal Saldo

Kompas.com - 28/06/2017, 12:23 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, menjanjikan pertemuan dengan para pengemudi GrabCar yang menuntut saldo tabungannya dicairkan. Sejumlah pengemudi yang menuntut hal tersebut telah terkena suspend atau pemutusan hubungan kemitraan.

"Kami sudah memberikan opsi kepada mereka, apabila mereka ingin ada penyelesaian terhadap akun mereka yang di-suspend, kami sudah membuka jalur komunikasi dan juga jadwal," ujar Ridzki saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/6/2017).

Ridzki mengatakan, para pengemudi yang di-suspend bisa mengisi formulir secara online untuk menentukan jadwal pertemuan dengan manajemen Grab. Pihak manajemen akan menjelaskan soal akun mereka yang di-suspend sehingga berimplikasi pada saldo tabungan.

Lihat: Pengemudi GrabCar yang Diputus Kemitraannya Minta Dananya Dicairkan

"Mereka sudah diberikan akses di Google Form, mereka bisa mengisi jadwal kapan mereka ingin mendapatkan penjelasan dan audiensi dengan pihak Grab. Pihak Grab akan mengonfirmasi tanggal mereka bisa melakukan audiensi," kata Ridzki.

Para pengemudi GrabCar yang terkena suspend meminta saldo tabungan penghasilan mereka di perusahaan itu dicairkan. Mereka menyebut saldo tabungan tersebut hangus karena akun mereka di-suspend.

"Pahit-pahitnya ke-suspend, kami terima. Tapi insentif yang sudah jelas ada dan belum keluar, itu dikeluarin. Itu kan hak kami, hasil kerja kami," ujar seorang pengemudi GrabCar berinisial A, Rabu.

A menyebut saldo tabungan penghasilannya yang belum dicairkan mencapai Rp 7 juta. Uang itu didapat dari hasil bekerja sejak pekan lalu hingga libur Lebaran 2017.

Pengemudi GrabCar lainnya, Setyo, juga menyatakan hal serupa. Dia tak lagi mempermasalahkan suspend yang dilakukan manajemen Grab. Dia hanya meminta saldo tabungannya dicairkan perusahaan.

"Kembalikan uangnya karena uangnya terkumpul besar-besar, dikumpulkan pelan-pelan dengan modal, tenaga, BBM," ujar Setyo.

Lihat juga: Pengemudi GrabCar Akui Curang dengan Abaikan Order Penumpang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com