Salin Artikel

Kesedihan Supriatin, Tukang Pijat yang Jadi Korban First Travel

Namun, hingga kini Supriatin bersama enam tetangganya tidak kunjung mendapat kepastian berangkat umrah.

“Ya saya nunggu aja kabarnya dari teman-teman, tapi sampai sekarang enggak ada kabar, tahunya sudah ada kasus aja,” ujar Supriatin, saat ditemui di kediamannya,  Jumat (25/8/2017).

Supriatin sudah melunasi biaya umrah kepada First Travel sebesar Rp 14,3 juta beserta 10 persen pajaknya. Pembayaran dilunasi dalam dua tahap, Rp 5 juta dan pembayaran kedua 9,3 juta.

“Ya kayaknya dikejar-kejar dalam beberapa hari harus lunas dua kali bayar dalam jangka waktu satu bulan. Karena kami sudah siap, ya kami lunasin,” ungkap Supriatin.

(baca: Korban First Travel di Bekasi Rela Pinjam Uang Demi Berangkat Umrah)

Setelah melunasi pembayaran, Supriatin diberi pakaian dan koper berlogo First Travel. Tapi kini perempuan kelahiran Surabaya itu sangat sedih dan kecewa karena tidak kunjung diberangkatkan umrah.

“Pas dengar (First Travel bermasalah) sedih, nyesal, kecewa, campur aduk. Kok jadi begini. Ngumpulin (uang) sedikit-sedikit. Jadi pikiran terus, enggak bisa tidur,” kata dia.

Supriatin melunasi biaya umrah kepada First Travel dari hasil menabung selama sekitar lima tahun. Dia menyisihkan uang yang dia hasilkan dari memijat khusus pelanggan perempuan dengan tarif Rp 45.000.

Sementara suami Supriatin, Arifin (50), bekerja menarik odong-odong pada pagi hingga sore hari. Penghasilan Arifin dan istrinya sama-sama tidak menentu.

Namun, jika dirata-rata, setiap harinya Arifin membawa pulang uang ke rumah sebesar Rp 15.000 hingga Rp 20.000.

“Ya kalau penghasilan kami enggak menentu setiap hari. Selama ini Insya Allah dicukupin aja,” kata Supriatin.

(baca: Bos First Travel Tunjuk Jemaah yang Berangkat Berdasarkan Loyalitas)

Arifin dan Supriatin sudah tinggal di rumah kontrakan selama lebih dari 15 tahun. Keduanya telah dikaruniai seorang anak perempuan berusia 13 tahun yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Arifin dan Supriatin harus membayar uang mengontrak rumah sebesar Rp 7 juta per tahun.

Supriatin kini hanya bisa berharap bisa segera diberangkatkan umrah oleh First Travel, atau uangnya dikembalikan.

“Saya enggak kenal dia (pemilik First Travel), kok tega bohongin. Enggak ikhlas dunia akhirat, biar saja mereka yang nanggung nanti,” ujar Suprianti.

First Travel menawarkan paket umrah yang lebih murah dari agen travel lainnya, yakni Rp 14,3 juta.

Banyak orang tergiur dan memesan paket umrah, karena dijanjikan mendapatkan fasilitas VIP meski membayar murah.

Namun, hingga batas waktu yang dijanjikan, calon jemaah tidak kunjung berangkat. Bahkan, sejumlah korban mengaku diminta menyerahkan biaya tambahan agar bisa berangkat.

Perusahaan itu kemudian dianggap menipu calon jemaah umrah. Dalam kasus ini, Direktur Utama First Travel Andika Surachman merupakan pelaku utama dalam melakukan penipuan dan penggelapan uang. Ia dibantu istrinya, Anniesa Hasibuan dan adik iparnya, Siti Nuraidah Hasibuan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/26/07074181/kesedihan-supriatin-tukang-pijat-yang-jadi-korban-first-travel

Terkini Lainnya

'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke