Salin Artikel

Perjalanan Panjang "Patung Menembus Batas" hingga Temukan Kalijodo...

Tembok ini dibangun Republik Demokratik Jerman yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya.

Keruntuhan Tembok Berlin sempat menjadi perhatian masyarakat dunia. Tembok itu menjadi saksi usaha warga Berlin Timur untuk menyeberang ke barat hingga mempertaruhkan nyawanya.

Pecahan Tembok Berlin pun menjadi benda sejarah yang dicari para kolektor dunia, termasuk Teguh Ostenrik, seorang kolektor dan seniman asal Indonesia.

Pada 1990, Teguh terbang ke Jerman dan mencari tahu bagaimana ia bisa mendapatkan pecahan Tembok Berlin tersebut.

Hingga pada akhirnya, ia mendapatkan informasi bahwa perusahaan yang ditunjuk Pemerintah Jerman untuk mengurus penjualan pecahan tembok Berlin yakni Limex GmbH (PT Limex).

Teguh akhirnya membeli empat segmen pecahan Tembok Berlin dengan ukuran 120x360x20 sentimeter.

Satu segmen pecahan tembok itu memiliki berat hingga 2 ton, sehingga keempat segmen pecahan tembok yang dibeli Teguh mencapai berat 8 ton.

Harga keempat segmen pecahan Tembok Berlin ini ditaksir mencapai Rp 62,3 miliar. Teguh lantas membawa keempat segmen pecahan Tembok Berlin miliknya ke sebuah bengkel seni miliknya yang terletak di daerah Pondok Petir, Depok, Jawa Barat.

Sejak dibelinya empat segmen pecahan Tembok Berlin itu, Teguh mereka-reka makna apa yang tepat untuk menggambarkan barang sejarah yang telah menjadi miliknya tersebut.

Akhirnya, tercetuslah gagasan memberi nama "Patung Menembus Batas" untuk keempat segmen pecahan Tembok Berlin tersebut.

Meski demikian, saat itu ide menjadikan pecahan Tembok Berlin menjadi Patung Menembus Batas ini hanya dipahami segelintir orang.

"Bahkan ada yang bilang 'Ah Indonesia sudah lama bersatu dan aman kok!' Lalu apa yang terjadi setelah saya mencetuskan gagasan "Patung Menembus Batas" ini? 1998 kerusuhan Mei, Lalu ada konflik Ambon, dan lain-lain. Apakah itu persatuan?" ujar Teguh.

Tak hanya itu, Teguh berpikir panjang mengenai di mana lokasi yang tepat untuk meletakkan pecahan Tembok Berlin itu.

Ia ingin mendapatkan lokasi yang pas yang tak hanya dapat menampung keempat segmen batu berukuran besar tersebut, tetapi juga dapat menampung segala makna yang terkandung di dalamnya.

Hingga pada akhirnya, sahabat Teguh, Yori Antar, arsitek kenamaan asal Indonesia didaulat untuk menjadi arsitek dalam proyek pembangunan eks lokasi prostitusi Kalijodo yang terletak di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat menjadi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Pembongkaran lahan prostitusi di kawasan Kalijodo ini sempat menuai kontroversi. Yori berkesempatan mengambil bagian dalam mengubah wajah kusam Kalijodo menjadi area publik yang dapat dinikmati warga Jakarta dari berbagai kalangan.

Pada bulan Februari 2017, Basuki Tjahaja Purnama yang ketika itu menjabat Gubernur DKI Jakarta meresmikan RPTRA dan RTH Kalijodo.

Kalijodo yang semula rawan premanisme dan prostitusi itu kini terbuka untuk berbagai kalangan.

Dari sanalah terbesit ide meletakkan Patung Menembus Batas di antara RPTRA dan RTH Kalijodo.

Menurut Teguh, makna Patung Menembus Batas masih aktual dan harus menjadi simbol yang bisa mengingatkan pada tembok Berlin sebagai alat penyekat yang berlumuran darah, tersirami ratap tangis anak manusia, berhasil diruntuhkan oleh mereka yang tertindas, dan menjadi prasasti bagi sejarah kemanusiaan yang beradab.

Teguh melihat adanya kesamaan dengan sejarah Tembok Berlin dengan pembangunan kawasan Kalijodo.

Ide meletakkan Patung Menembus Batas di Kalijodo ini mendapatkan restu dari Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Pada 12 Agustus 2017, Djarot datang langsung ke bengkel seni milik Teguh untuk melihat keempat segmen pecahan tembok Berlin dan proses pembuatan patung pelengkapnya.

Patung pelengkap terbuat dari pelat besi, berjumlah 14 unit dengan berat masing-masing 700 kilogram.

Setelah 27 tahun mencari "rumah" untuk keempat segmen batu bersejarahnya, akhirnya hari-hari pemasangan Patung Menembus Batas segera tiba.

Pada 29 September 2017, Teguh, Yori, dan tim akan melakukan pemasangan sesuai dengan posisi yang telah disepakati bersama.

Untuk membawa Patung Menembus Batas tersebut, Teguh akan menggunakan 4 unit truk tipe "flat back" dan diiringi dengan konvoi untuk memeriahkan suasana.

Harapannya, Patung Menembus Batas akan selesai sebelum bulan Oktober, atau sebelum masa jabatan Djarot sebagai gubernur berakhir.

Patung tersebut akan diresmikan bersamaan peresmian Masjid Jami Al Mubarokah dan area parkir di kolong Tol Kalijodo.

"Bukan hanya uang yang saya cari di dalam hidup ini. Ini adalah ungkapan bakti saya sebagai anak bangsa kepada negara," kata Teguh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/05/12231141/perjalanan-panjang-patung-menembus-batas-hingga-temukan-kalijodo

Terkini Lainnya

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke