Salin Artikel

Dinkes Sebut Pihak RS yang Digeruduk LSM KPK Tak Salahi Aturan

LSM KPK melakukan hal tersebut pada Selasa (10/10/2017) silam karena menganggap rumah sakit menelantarkan pasien hingga meninggal dunia.

"Setelah diaudit, kami lihat tidak ada kesalahan dari pihak rumah sakit. Malahan mereka menerima ancaman dan perlakuan kasar dari LSM KPK itu," kata Liza saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (17/10/2017) sore.

Liza menjelaskan, awalnya pasien yang disebut meninggal dunia datang ke rumah sakit tersebut diantar oleh keluarganya.

Mereka sebelumnya sudah berkeliling ke klinik dan rumah sakit lain, namun karena rumah sakit di luar sudah penuh hingga kemudian mereka mendapati Rumah Sakit Arya Medika masih bisa menerima pasien.

Baca: Kronologi LSM KPK Geruduk Rumah Sakit di Tangerang Versi Dinas Kesehatan

Menurut Liza, dokter jaga di instalasi gawat darurat (IGD) telah berupaya menyelamatkan nyawa pasien tersebut. Adapun kondisi pasien itu saat tiba di sana disebut sudah kritis dan mengalami penurunan tingkat kesadaran yang cukup dalam atau koma.

Dokter juga menyadari bahwa fasilitas rumah sakit di sana belum memadai untuk merawat pasien itu, sehingga dia menyarankan keluarga agar pasien bisa dirujuk ke rumah sakit lain. Liza memastikan, saat itu pihak keluarga sudah setuju dan proses merujuk langsung dilakukan.

"Karena rumah sakit ini Tipe C, kemudian dirujuk. Sebelum dirujuk, sudah dilakukan intervensi melakukan life saving. Dokter juga berkomunikasi dengan keluarga untuk ini bisa dirujuk, dan keluarga setuju," tutur Liza.

Baca: LSM KPK, Bermasalah dengan RS dan Zaskia Gotik, Bukan Kasus Korupsi

Setelah dirujuk dan pasien diantar ke rumah sakit rujukan, tidak lama keluarga dan pasien kembali lagi ke Rumah Sakit Arya Medika bersama sejumlah orang berpakaian hitam dengan tulisan "KPK". Saat pasien diterima lagi oleh dokter, ternyata sudah meninggal dunia.

"Diperiksa, sudah death on arrival, meninggal di jalan. Ngamuk LSM KPK itu. Itu yang kemudian jadi heboh," ucap Liza.

Dalam tayangan video yang beredar, anggota LSM KPK itu sempat membentak serta memukul meja di depan seorang dokter dan pegawai rumah sakit. Mereka menyalahkan pihak rumah sakit karena dianggap lalai telah membiarkan pasien itu meninggal dunia.

Belakangan, pihak keluarga pasien mengaku tidak tahu menahu atau bahkan mengenali anggota LSM KPK tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/17/18493471/dinkes-sebut-pihak-rs-yang-digeruduk-lsm-kpk-tak-salahi-aturan

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke