Salin Artikel

"Saya Enggak Tahu Itu Pabrik Mercon, kalau Tahu Saya Tidak Bolehin..."

Siman salah satunya. Warga Kosambi tersebut datang ke RS Polri Kramat Jati untuk mencari jenazah istrinya yang bernama Macik.

"Saya sudah mencari ke empat rumah sakit enggak ketemu juga, akhirnya saya ke sini (RS Polri) dan tadi kakaknya saya bawa buat dites DNA," kata Siman kepada wartawan, Jumat (27/10/2017).

Siman meyakini, jenazah istrinya berada di RS Polri dan berniat untuk segera membawanya pulang dan memakamkannya.

"Katanya saya mesti tunggu hasilnya, satu minggu katanya. Selama seminggu itu saya dan anggota keluarga lainnya akan terus cari informasi soal istri saya," ujar dia.

Siman bercerita, terakhir bertemu istrinya ketika mengantar ke tempat kerja atau ke pabrik mercon tersebut. Saat ledakan terjadi, dia langsung bergegas menuju pabrik lantaran tak jauh dari tempat tinggalnya.

"Saya ingat, istri saya kerja pakai baju merah, jilbab, dan celana biru. Sekarang enggak tahu kondisinya gimana," ucapnya.

Selain Siman, seorang warga Tangerang bernama Iwan juga tengah mencari jenazah keponakannya bernama Diana (15). Dengan raut wajah sedih, Iwan mengaku telah mencari keponakannya tersebut ke empat rumah sakit, tetapi tidak ditemukan juga.

"Saya cari keponakan saya, usianya masih 15 tahun. Saya sudah ke Mitra Husada, RSUD Tangerang, RSIA BUN tapi enggak ketemu. Terus pihak kelurahan suruh saya ke RS Polri," kata dia.

Iwan mengatakan, keponakannya yang baru lulus SMP tersebut baru bekerja selama dua minggu di pabrik tersebut. Dia mengaku baru tahu keponakan itu bekerja di pabrik yang membuat mercon.

"Setahu saya sudah kerja dua minggu dia. Saya dan lainnya enggak tahu kalau itu pabrik mercon, kalau tahu pasti enggak saya bolehin," sesal Iwan.

Siman dan Iwan dua di antara sejumlah orang yang mencari keluarganya. Keluarga yang mencari terlihat mendatangi posko dengan membawa beberapa dokumen, seperti KTP dan kartu keluarga, untuk membuktikan anggota keluarga yang menjadi korban kebakaran di pabrik mercon Tangerang.

Gudang mercon milik PT Panca Buana ini meledak pada Kamis (26/10/2017) pukul 09.00 WIB. Pihak pemadam baru tiba pukul 10.30 WIB dengan sebelas mobil pemadam.

Sejumlah warga dan petugas pemadam kebakaran menyebut pintu gerbang dalam kondisi terkunci. Untungnya, warga setempat sempat membobol tembok gudang untuk menyelamatkan para karyawan yang terjebak di dalam. Api berhasil dipadamkan pada pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan data sementara ada 103 pekerja yang berada dalam pabrik tersebut. 47 di antaranya sudah dipastikan menjadi korban meninggal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/27/11305711/saya-enggak-tahu-itu-pabrik-mercon-kalau-tahu-saya-tidak-bolehin

Terkini Lainnya

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

Megapolitan
Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Megapolitan
Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Megapolitan
Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Megapolitan
“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Megapolitan
Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Megapolitan
Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Megapolitan
Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Megapolitan
Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Megapolitan
Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke