Salin Artikel

PKS Kritik Rencana Anies-Sandi Tak Beri Penyertaan Modal BUMD Pangan

Alasan lain penghapusan itu adalah untuk memenuhi kekurangan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun.

Menurut Saefullah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno ingin BUMD itu mengoptimalkan kerjasama dengan perusahaan swasta alih-alih mengandalkan PMD.

"Apakah tidak terjadi nanti swasta yang kartel pangan malah bisa intervensi BUMD kita? Hingga harga pangan kita enggak bisa lagi dikontrol pemerintah tetapi oleh swasta karena ulah pemerintah sendiri yang minta BUMD kerja sama dengan swasta," ujar Sani (sapaan Triwisaksana) yang berasal dari Fraksi PKS di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (14/11/2017).

Sani mengingatkan, dua BUMD sektor pangan itu bergerak dalam hal pelayanan masyarakat. Seharusnya, Pemprov DKI melindungi BUMD itu dengan memberikan PMD untuk mereka. Menurut Sani, BUMD yang bisa dikerjasamakan dengan swasta adalah PT Jakpro dan PT MRT.

Karena itu, Sani meminta Pemprov DKI mencari sumber lain untuk memenuhi kekurangan dana Rp 2,5 triliun itu.

"Ini kami tidak setuju, ini diganti saja kekurangan Rp 2,5 triliun itu dari sektor lain misalnya dari anggaran belanja," ujar Sani.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Yusriah yang juga dari Fraksi PKS bersuara senada. PMD BUMD memang dibahas dalam Komisi B yang diketuai Yusriah. Menurut Yusriah, BUMD sektor pangan seharusnya didukung. Apalagi, Anies-Sandi akan memberi kompensasi kepada buruh untuk bisa mendapat sembako murah.

"Pak Sekda kok enak-enaknya saja main hapus? Kita enggak sepakat di sana," ujar Yusriah.

Beberapa anggota DPRD DKI yang juga mempertanyakan usulan itu adalah Bestari Barus dari Partai Nasdem dan Ferrial Sofyan dari Partai Demokrat.

Selain PD Dharma Jaya dan Food Station, BUMD lain yang diusulkan untuk dihapus PMD-nya adalah PT Jakarta Tourisindo, PD Pembanguann Sarana Jaya, dan Askrida.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/14/13114101/pks-kritik-rencana-anies-sandi-tak-beri-penyertaan-modal-bumd-pangan

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke