Salin Artikel

Warga Keluhkan Perbaikan Jalan yang Tak Kunjung Selesai di Pamulang

Seorang petugas parkir di kawasan tersebut mengatakan, perbaikan jalan sudah berlangsung selama dua bulan, tetapi sampai saat ini tak kunjung selesai.

"Perbaikan jalan ini sudah ada dua bulan kayaknya mas, enggak selesai-selesai padahal yang diperbaiki enggak terlalu panjang," kata petugas parkir yang enggan disebutkan namanya kepada Kompas.com, Senin (20/11/2017).

Pantauan Kompas.com di lokasi, jalan yang diperbaiki tersebut memang tidak panjang, antara 50 meter hingga 100 meter dengan lebar kurang lebih dua sampai tiga meter.

Tidak ada aktivitas pekerjaan cukup mencolok yang terjadi di lokasi perbaikan jalan tersebut. Hanya ada tiga orang pekerja dan satu alat berat berupa ekskavator di sana.

Perbaikan jalan itu berimbas pada menyempitnya jalur kendaraan dari arah Serpong menuju Pamulang. Kemacetan pun tak terhindarkan, terutama ketika memasuki jam-jam pulang kerja.

"Di sini macet lumayan parah kalau sore, mas. Mulai macet itu sekitar pukul 17.00," imbuh petugas parkir tersebut.


Hal senada disampaikan Pupung, salah seorang pengemudi ojek online yang melintas di jalan tersebut. Ia mengatakan, kemacetan sering terjadi, baik saat jam berangkat kerja maupun pulang kerja.

"Ya enggak sering sih lewat sini, cuma kadang dapat orderan pas berangkat dan pulang kerja di sini udah macet, apalagi ini kan jalan provinsi," ujar Pupung.

Dia juga menambahkan, Jalan Siliwangi merupakan jalan utama bagi banyak pengendara yang ingin menuju Serpong, Ciputat, Pamulang, Kampung Sawah, dan Reni sehingga dengan adanya perbaikan jalan semakin menambah kemacetan di sana.

Sementara itu, pengguna jalan lainnya yang juga warga Pamulang bernama Ade Arief (23) justru memaklumi waktu pengerjaan jalan yang lumayan lama tersebut.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu meyakini bahwa hal tersebut sudah sesuai dengan tahap-tahap pengerjaan.

"Jadi pertanyaannya bukan soal sedikit atau banyaknya perbaikan yang ada untuk menentukan jangka waktu pekerjaan, tapi lebih dasar lagi terkait spesifikasi badan jalan yang harus diperbaiki itu. Semakin ketat spesifikasinya, seperti kekentalan bahan, campuran bahan, rangka badan jalan dan lainnya akan semakin lama juga pengerjaannya," jelas dia.

Sedangkan terkait kemacetan, Ade enggan menyalahkan perbaikan jalan tersebut. Menurut dia, tanpa adanya perbaikan jalan tersebut, Jalan Siliwangi memang kerap macet terutama pada jam-jam padat.

"Soal macet, saya melihat masalah pokoknya adalah soal pertumbuhan jumlah pengguna kendaraannya. Nah, karena jumlah kendaraan dan penggunanya terus bertambah, maka diperbaikilah jalan yang sudah terlihat berpotensi rusak itu," tandas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/20/16042781/warga-keluhkan-perbaikan-jalan-yang-tak-kunjung-selesai-di-pamulang

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke