Salin Artikel

Kabel Masih Jadi Penyebab Genangan di Protokol Jakarta dari Era Ahok hingga Anies

Saat itu, puluhan truk digunakan untuk mengangkut kabel yang ditemukan di gorong-gorong itu. Ternyata, setelah Jakarta dipimpin Anies Baswedan, momok kabel dalam gorong-gorong sebagai penyebab munculnya genangan masih ada.

1. Ditemukan pertama kali di selokan "Ring Satu"

Keberadaan kulit kabel pertama kali ditemukan di selokan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yang merupakan "Ring Satu" kawasan yang dekat dengan pusat pemerintahan dan Istana Kepresidenan.

Tumpukan kulit kabel ini ditemukan satgas dari Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat (kini berganti menjadi Dinas Sumber Daya Air) pada Rabu, 24 Februari 2016.

Awalnya, petugas mengira kulit kabel yang menumpuk di selokan Jalan Medan Merdeka Selatan itu hanya sedikit. Namun, setelah digali lebih jauh, ternyata jumlahnya lebih dari yang diperkirakan. Hampir setiap hari petugas menemukan kulit kabel yang sama di sana.

Hari pertama, petugas mengangkat kulit kabel sebanyak satu truk penuh. Pada hari berikutnya, tumpukan kabel yang diangkut semakin banyak hingga mencapai empat truk dan total mencapai puluhan truk.

2. Dugaan kulit kabel terkait pencurian kabel enam tahun lalu

Kepolisian menyelidiki kaitan antara temuan kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan dan kasus pencurian kabel yang terjadi enam tahun lalu.

Polisi menilai, ada kesamaan antara temuan kulit kabel dengan kasus pencurian kabel tersebut enam tahun lalu. Ketika itu, polisi berhasil meringkus seorang tersangka pencurian. Lokasi kejadian perkara sama dengan lokasi ditemukannya bungkus kabel.

3. Polisi periksa sejumlah perusahaan pemilik utilitas

Polisi memeriksa barang bukti kulit kabel yang ditemukan di lapangan dan membandingkan kabel-kabel tersebut. Polisi memanggil perusahaan seperti PLN dan Telkom untuk menelusuri kepemilikan kabel tersebut.

4. Sejumlah perusahaan bantah jadi pemilik kulit kabel

Sejumlah perusahaan yang memiliki instalasi kabel dalam gorong-gorong membantah sebagai pemilik kulit kabel tersebut. Misalnya, PT Telkom Indonesia yang menyebut bungkus kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan bukan milik perusahaannya.

GM Telkom Jakarta Pusat Dwi Pratomo Juniarto mengungkapkan, Telkom Jakarta Pusat memakai bungkus kabel 4 sentimeter, 7 sentimeter, dan 8 sentimeter. Kulit kabel yang ditemukan tak memiliki kesamaan dengan milik Telkom.

PLN Disjaya juga membantah kepemilikan kulit kabel tersebut. Mambang Hertadi dari bagian Humas PLN Disjaya dalam wawancara dengan salah satu media menyampaikan bahwa ciri-ciri bungkus kabel yang ditemukan di Jalan Medan Merdeka Selatan itu berbeda dengan milik PLN. Diameter bungkus kabel PLN 10 sentimeter ke atas, sedangkan bungkus kabel yang ditemukan itu berdiameter 3-5 sentimeter.

5. Diduga sabotase

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjabat saat itu menduga ada unsur sabotase dalam penemuan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan. Sebab, jumlah bungkus kabel yang ditemukan di kawasan itu terbilang banyak.

Ahok menduga bungkus kabel yang menumpuk di gorong-gorong itu menjadi penghambat saluran air sehingga dapat menyebabkan banjir.

"Siapa yang mau buang kabel kalau bisa dijual? Ini pasti ada unsur kesengajaan. Ini juga bukan sisa kabel, wong sudah ada 17 truk terkumpul," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 3 Maret 2016.

6. Setelah penemuan kulit kabel, gorong-gorong Jakarta akan rajin diperiksa

Pemprov DKI melalui Dinas Sumber Daya Air DKI akan rutin memeriksa kondisi selokan yang ada di seluruh Jakarta. Langkah itu dilakukan menyusul ditemukannya banyak bungkus kabel di selokan Jalan Medan Merdeka Selatan dalam sepekan terakhir.

"Yang pasti kami akan rutin mengecek tali air yang ada. Kalau memang muncul genangan, pasti akan langsung dicek penyebabnya apa," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh di kantornya, Kamis (3/3/2016).

7. Setahun berselang, kulit kabel kembali ditemukan di Gatot Subroto.

Kali ini, selain kabel, sejumlah material juga ditemukan dalam penelusuran lanjutan itu, seperti kawat, trafficon, paving block, gelondongan kayu, pipa, plastik, sepatu, dan ember.

Temuan kulit kabel di Jalan Gatot Subroto memang tak sebanyak temuan di Jalan Medan Merdeka Selatan pada 24 Februari 2016. Total temuan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan lebih kurang sebanyak 26 truk.

7. Pemerintahan gubernur baru, utilitas masih jadi penyebab banjir di Ibu Kota

Hal itu ditemukan setelah Anies meminta petugasnya menyusuri gorong-gorong untuk mencari sumber genangan. Hasilnya ditemukan kabel yang menyumbat saluran air.

Pemasangan utilitas di Jakarta dinilai semrawut. Untuk itu, sejak 2016 Pemprov DKI Jakarta membangun mainhole utilitas atau boks utilitas.

Hingga Desember 2017 panjang boks utilitas telah mencapai 50 kilometer. Seluruh perusahaan diwajibkan memasang utilitas di boks utilitas yang telah disediakan.

8. Pemilik kulit kabel masih menjadi misteri

Meski polisi telah melakukan sejumlah penyelidikan dengan memanggil perusahaan pemilik utilitas, hingga kini pemilik kulit kabel yang ditemukan di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Gatoto Subroto masih misteri. Tak terdengar lagi kabar atau hasil penyelidikan dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/15/07253061/kabel-masih-jadi-penyebab-genangan-di-protokol-jakarta-dari-era-ahok

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke