Mereka menggunakan bambu sebagai rangka pohon Natal. Rangka pohon itu kemudian ditutupi berbagai jenis daun dan tanaman sehingga membentuk pohon Natal.
Pohon Natal itu dihias dengan berbagai jenis buah dan sayur, seperti tomat, cabai, terong ungu, jagung, buah naga, dan nanas.
Juru bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging mengatakan, mereka segaja membuat pohon Natal dengan hiasan buah dan sayur, sesuai dengan kondisi Indonesia.
"Mungkin kalau di mal-mal, pohon cemaranya dengan salju. Tentu saja Indonesia tidak punya salju. Konteks kita adalah negara tropis dengan buah-buahan seperti yang kita lihat, buah-buahan segar," ujar Bona di Silang Monas Barat Laut, Senin (25/12/2017).
Bona menjelaskan, jemaah GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia ingin merayakan Natal yang sesuai dengan Indonesia. Oleh karena itulah, mereka memutuskan membuat pohon Natal dengan hiasan buah dan sayur.
"Dalam semangat itu, dalam hasil bumi Indonesia, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia ingin merayakan hari Natal, hari besar agama kami," kata Bona.
Pada hari ini, jemaah GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi menggelar ibadah Natal di seberang Istana Merdeka atau Silang Monas Barat Laut, Jakarta Pusat. Ini merupakan kali kelima sejak 2012 mereka menggelar ibadah Natal di lokasi yang sama.
Jemaah GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi telah menggelar ibadah di seberang Istana Merdeka sejak Februari 2012.
Mereka tidak bisa beribadah di gereja masing-masing karena karena adanya sengketa pembangunan rumah ibadah. Padahal, mereka telah mengantongi izin pembangunan rumah ibadah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/25/17524751/jemaat-gki-yasmin-dan-hkbp-filadelfia-buat-pohon-natal-dari-buah-dan