Terakhir, coffee morning itu digelar pada Rabu (17/1/2018) pagi.
Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI Ferial Sofyan, Ketua Komisi C DPRD DKI Santoso, Ketua Komisi B DPRD DKI Yusriah Dzinnun, dan Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif hadir dalam acara tersebut.
Sementara dari eksekutif, ada Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati, dan pejabat lainnya.
Taufik menyambut baik acara tersebut. Coffee morning ini menjadi upaya untuk merekatkan hubungan eksekutif dan legislatif. Menurut Taufik, dulu Pemprov DKI dan DPRD selalu berbeda pandangan.
"Saya kira ini cara yang baiklah ya untuk mengubah posisi. Dulu biasanya kan Dewan sama eksekutif berhadap-hadapan, sekarang ini kami seiring," ujar Taufik seusai coffee morning di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Taufik menyampaikan, DPRD dan Pemprov DKI memiliki tujuan yang sama di pemerintahan, yakni menyejahterakan warga Jakarta. Coffee morning menjadi salah satu cara untuk mendiskusikan berbagai persoalan Ibu Kota demi terwujudnya kesejahteraan itu.
"Golnya sama, bagaimana menyejahterakan masyarakat," kata Taufik.
Dalam coffee morning kemarin misalnya, salah satu yang didiskusikan yakni soal pencatatan aset Pemprov DKI. DPRD DKI meminta Pemprov segera membereskan aset yang ada untuk meraih target opini wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan 2017 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Gelaran coffee morning ini juga diapresiasi Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Santoso. Dia berharap coffee morning dimanfaatkan untuk membahas berbagai persoalan di Ibu Kota ini dilakukan secara rutin. DPRD dan Pemprov DKI merupakan bagian dari pemerintahan yang harus berjalan bersama.
"Di dalam Undang-undang, Pemprov adalah gubernur dan DPRD. Harapan kami bahwa kegiatan ini bukan hanya dilakukan sekali saja, tapi secara terus menerus dan berkesinambungan, kemudian ada poin yang dibahas," ucap Santoso.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga menyampaikan keinginannya agar coffee morning digelar rutin setiap pekan.
Menurut Sandiaga, coffee morning juga bisa menjadi wadah bagi Pemprov DKI untuk melaporkan setiap progres pekerjaan yang dilakukan kepada Dewan.
Sandiaga ingin setiap progres pekerjaan yang dilakukan Pemprov juga dilaporkan kepada DPRD DKI.
"Pemprov itu kan DPRD dan yang sini (eksekutif) di Balai Kota. Saya bilang sekalian, setiap kali ada update ini bisa ada forumnya, yaitu coffee morning," ujarnya.
Belum ada format coffee morning
Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta, Muhammad Mawardi, menyampaikan, belum ada format coffee morning antara Pemprov DKI dan DPRD yang akan digelar ke depannya.
Menurut dia, dua coffee morning yang telah digelar merupakan inisiasi Sekretariat DPRD DKI. Mawardi belum mengetahui kapan coffee morning berikutnya digelar dan bagaimana formatnya. Dia masih menunggu instruksi pimpinannya.
"Ke depan kami formatnya mau seperti apa belum ada," kata Mawardi.
Coffee morning ini diharapkan bisa digelar sebagai diskusi yang terbuka untuk membahas persoalan Ibu Kota, meski dalam suasana yang santai atau informal.
"Mudah-mudahan enggak cuma semangat di awal saja. Jadi, kami dorong teman-teman pimpinan (DPRD) bisa partisipasi dan tadi ada kasus-kasus yang harus ada follow up-nya bisa langsung ditindaklanjuti," ucap Sandiaga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/18/07335171/coffee-morning-upaya-perekat-hubungan-pemprov-dki-dengan-dprd