Salin Artikel

Menjajal Rute OK Otrip dari Naik Angkot hingga Transjakarta di Jakarta Utara

Kompas.com mencoba rute baru ini Rabu (17/1/2018). Memulai dari simpang lima Semper tujuan kali ini adalah melihat kondisi perjalanan sampai tujuan akhir di jalan Sungai Kendal serta bagaimana integrasi rute ini dengan angkutan Transjakarta lainnya.

Setelah menempelkan kartu ke mesin pembaca yang berada di dashboard pengemudi, perjalanan dimulai.

Selama masa uji coba tiga bulan ini, biaya OK Otrip Rp 3.500. Bahkan bagi penumpang yang belum memiliki kartu OK Otrip, petugas Dinas Perhubungan yang turut serta dalam angkot akan menempelkan kartu elektronik yang dibawanya sebagai tanda masuk dan keluar penumpang.

Selama perjalanan melalui jalan Raya Tugu menuju jalan Cakung Cilincing Raya, jalan Raya Kebantenan, jalan Kebanten I sampai sungai Landak, jarang ada penumpang yang menghentikan angkot.

Ini membuat angkot berjalan cukup cepat melewati tanda pemberhentian bergambar bus bila terlihat tidak ada penumpang.

Dua orang pelajar menghentikan angkot ketika di jalan Raya Tugu pun mula-mula ragu-ragu untuk masuk. Namun ketika diyakinkan oleh petugas Dishub yang bertugas, mereka pun masuk.

"Masih belum banyak yang tahu. Mungkin sebulan baru ramai," ucap Solikin pengemudi angkot OK Otrip.

Kondisi lain adalah lokasi pemberhentian angkot untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Angkot OK Otrip akan berhenti di tempat yang sudah ditentukan.

Saat hendak naik angkot para penumpang tahu harus dilakukan di rambu pemberhentian, namun saat turun mereka meminta angkot berhenti di tempat yang mereka tuju.

Mau tidak mau supir menepikan kendaraan sembari memberitahukan bahwa ke depannya angkot OK Otrip hanya akan berhenti di tempat yang sudah ditentukan.

Mengenai rambu pemberhentian pun dari segi jumlah di beberapa tempat masih terhitung kurang. Seperti di jalan Kebantenan I yang padat penduduk, tanda pemberhentian masih sedikit dan jarak satu dengan yang lain cukup jauh.

Memasuki jalan Marunda 1 dan sungai Kendal peminat angkot OK Otrip meningkat. Para penumpang sudah mengetahui angkot ini sedang diuji coba dan gratis. Mereka senang karena ada angkot yang masuk wilayah mereka.

"Kemarin saya kira angkot lewat di tempat saya karena menghindar macet. Ternyata ada rute baru. Senang sekali karena sebelumnya tidak ada yang lewat sini," ucap Sri Rejeki (55) warga Sungai Kendal yang mencoba angkot OK Otrip.

Permasalahan di rute ini adalah lebar jalan yang sempit apabila menaikkan dan menurunkan penumpang. Di sisi timur jalan ada saluran air yang membuat penumpang harus berhati-hati saat turun maupun naik angkot.

Jalur Integrasi

Salah satu yang jadi perhatian dari OK Otrip Cilincing adalah rute ini tidak bersentuhan langsung dengan koridor transjakarta. Guna merasakan keunggulan OK Otrip yang menjanjikan satu harga meski berpindah moda transportasi, maka dilakukan dengan berpindah ke bus pengumpan Tanjung Priok-Marunda.

Oleh karena itu, Kompas.com mencoba kembali angkot OK Otrip dari Sungai Kendal menuju simpang lima Semper. Namun kali ini Kompas.com berhenti di pemberhentian bus pengumpan Transjakarta di depan komplek Kawasan Berikat Nusantara di jalan Akses Marunda.

Setelah menunggu selama 13 menit, bus pengumpan dari Marunda datang untuk menuju terminal Tanjung Priok.

Perlu jadi perhatian adalah area tempat menunggu bus pengumpan. Tidak ada bangunan beratap untuk berlindung jika cuaca sedang panas atau hujan.

Melanjutkan perjalanan, bus pengumpan ini tidak dipungut biaya. Kompas.com turun di terminal transjakarta Enggano untuk kemudian melanjutkan menuju terminal Permai Koja menggunakan Transjakarta koridor 10.

Kompas.com coba memeriksa jumlah saldo yang ada, ternyata menghabiskan Rp 3.500, sesuai dengan harga selama masa uji coba OK Otrip. Menggunakan sistem OK Otrip memudahkan pergerakan warga di sekitar Cilincing dan Rorotan.

Namun untuk merasakan keunggulan berganti moda transportasi sepertinya masih memerlukan waktu. Warga yang ingin ke arah kota lebih memilih turun di tujuan seperti simpang lima Semper yang terdapat banyak pilihan transportasi meski belum tergabung dalam program OK Otrip.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/18/10480961/menjajal-rute-ok-otrip-dari-naik-angkot-hingga-transjakarta-di-jakarta

Terkini Lainnya

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke