Hipotesis tersebut disampaikan Puslabfor kepada Polres Bandara Soekarno-Hatta selepas olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (6/2/2018).
"Olah TKP telah dilakukan selama enam jam dan sementara ini berdasarkan keterangan Puslabfor Polri kalau curah hujan yang tinggi memang menjadi alasan utama dan dominan penyebab longsor dan robohnya tembok Perimeter Selatan," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Akhmad Yusep Gunawan, di lokasi kejadian, Selasa sore.
Namun Yusep menambahkan, pihaknya bersama Puslabfor Polri tetap melakukan upaya-upaya lain untuk mendapatkan keterangan yang mungkin menjadi petunjuk tentang penyebab lain terjadinya peristiwa tersebut.
"Kami telah mengambil keterangan dari pihak-pihak terkait, baik masyarakat setempat maupun pihak pengembang konstruksi yaitu PT Waskita dan maupun PT KAI serta pihak Avsec pun kami ambil keterangan untuk menguatkan tentang situasi yang terjadi kemarin sore," kata Yusep.
Hasil lengkap olah TKP hari ini baru akan keluar dalam waktu seminggu ke depan. Dengan demikian, selama itu pula belum diketahui penyebab definitif ambrolnya tembok itu.
Hingga Selasa malam, petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Waskita, dan Avsec masih berupaya membersihkan longsoran tanah dan reruntuhan tembok serta memindahkan rongsokan mobil dari jalan itu.
Dalam peristiwa kemarin, dua orang jadi korban. Satu meninggal dunia dan satu orang lagi dirawat di rumah sakit.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/06/20003241/curah-hujan-tinggi-disebut-penyebab-ambrolnya-tembok-di-bandara