Salin Artikel

Terungkapnya Spesialis Pencuri Rumah Kosong di Tangerang Selatan

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, komplotan pencuri spesialis rumah kosong itu bisa membobol segala macam jenis kunci gembok dalam sekejap.

"Mau kunci gembok yang mahal pun mereka bisa bobol pakai kunci L yang sudah mereka gerinda," kata Fadli di Mapolsek Serpong, Selasa (6/3/2018).

Komplotan itu juga selalu berhasil mengelabui satpam perumahan dengan modusnya tersebut. Hal itu terbukti dari 20 rumah kosong yang berhasil disatroni di beberapa wilayah di Tangerang Selatan.

"Di Tangsel sendiri mereka beraksi 20 kali di beberapa wilayah seperti Pamulang, Ciater, Ciputat, dan Serpong," ujarnya.

Komplotan pencuri ini menyasar rumah-rumah yang ada di dalam perumahan dan kerap beraksi pada siang hari.

Jika mereka menemukan asisten rumah tangga (ART) akan diancam dengan senjata api. Mereka sudah beraksi menyatroni rumah-rumah kosong di Tangerang Selatan selama dua tahun terakhir. 

Kapolsek Serpong Kompol Dedi Kurniawan menambahkan, para pencuri spesialis rumah kosong ini beraksi dengan berbagai modus. Mereka datang ke perumahan dan mengaku sebagai petugas layanan jasa.

"Modusnya mereka macam-macam ya. Kadang mengaku petugas PLN, petugas TV kabel, dan lain-lain," ujar Dedi.

Terungkapnya enam pelaku pencurian spesialis rumah kosong ini diawali dari penangkapan dua pelaku yang beraksi di Ciputat. Kemudian, polisi menangkap enam pelaku dan menembak mati seorang diantaranya. 

Seorang pelaku yang ditembak mati adalah Sam, pimpinan komplotan pencuri tersebut. Dia ditembak mati karena melawan petugas. 

Kelima identitas pelaku yang saat ini ditahan di Mapolsek Serpong adalah BG (21), LA (22), NI (39), JA (34), dan BK (40). LA, NI, dan JA harus merasakan timah panas di kaki karena berusaha kabur saat akan dibawa petugas.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 buah senjata api lengkap dengan 7 butir peluru tajam, 2 senjata api jenis air soft gun, 3 palu, 3 kunci L, 1 gerinda, dan 1 golok.

Selain itu, polisi juga mengamankan barang-barang curian yang belum sempat dijual para pelaku. Barang-barang tersebut adalah 3 unit sepeda motor, 3 buah tab, 17 handphone, 24 jam tangan, 2 kamera, 3 kotak perhiasan lengkap dengan 11 gelang, 6 cincin, dan 3 liontin serta 1 PlayStation.

Kelima pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dengan hukuman tujuh tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/07/09215941/terungkapnya-spesialis-pencuri-rumah-kosong-di-tangerang-selatan

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke