Minarno, kondektur bus transjabodetabek yang ditemui Kompas.com mengatakan bahwa jumlah penumpang bus hari ini tak berbeda jauh dari hari-hari sebelumnya ketika sistem ganjil-genap belum diterapkan.
"Enggak, enggak banyak perubahan. Dari kemarin memang segini-segini saja penumpangnya. Mungkin karena hari pertama ya jadi belum banyak yang tahu," kata Minarno.
Sejumlah penumpang bus transjabodetabek premium yang pun mengaku bukan pengguna baru yang terdampak kebijakan sistem ganjil-genap.
Daru, misalnya. Warga Bekasi yang berkantor di Senayan ini telah menggunakan bus transjabodetabek sejak beberapa bulan yang lalu.
Ia pun tak masalah meski harus merogoh kocek Rp 40.000 untuk perjalanan pulang-pergi.
"Saya kira Rp 40.000 itu sebanding ya dengan tidak stres karena macet," kata Daru.
Rika, warga lainnya, juga mempunyai pendapat yang sama. Menurut dia, bus transjabodetabek itu merupakan moda transportasi yang tepat baginya karena dapat berhenti tak jauh dari kantornya yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman.
"Pakai bus ini jauh lebih enak. Walau mungkin agak mahal tapi berhentinya enggak jauh dari kantor saya. Terus dapat duduk juga, jadi enggak perlu desak-desakan," katanya.
"Buat saya lebih baik pergi lebih pagian ya. Enggak apa-apa macet-macetan tapi bisa sampai persis di tujuan. Kalau pakai bus kan mesti oper-oper lagi, ribetlah," katanya.
Apabila mesti menggunakan transportasi umum, ia menilai kereta api lebih masuk akal ketimbang menggunakan bus.
"Buat saya mending naik kereta kali ya. Harganya lebih murah, terus lebih cepat juga ga kena macet. Enggak apa-apa desak-desakan yang penting cepat," kata Abi.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebelumnya sudah merencanakan akan menyediakan 60 bus secara bertahap untuk mendukung minat masyarakat berpindah ke angkutan umum. Bus-bus ini akan diberangkatkan dari titik-titik strategis di kota Bekasi.
Untuk menggunakan bus tersebut, warga mesti merogoh kocek sebesar Rp 20.000. Adapun fasilitas yang disedikan oleh bus ini antara lain reclining seat, wifi gratis, dan colokan untuk mengisi baterai handphone.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/12/12205241/cara-warga-bekasi-yang-kerja-di-jakarta-sikapi-ganjil-genap-di-tol-bekasi