Realisasi investasi di DKI Jakarta pada triwulan pertama ini tercatat Rp 28,9 triliun. Angka tersebut meningkat 19,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 24,2 triliun.
Secara nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) pada triwulan satu mencapai Rp 185,3 triliun atau meningkat 11,8 persen dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 165,8 triliun. Realisasi investasi tersebut menyerap 201.239 tenaga kerja Indonesia.
Jakarta berkontribusi 15,6 persen pada angka itu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu, (2/05/2018) menyampaikan, capaian realisasi investasi triwulan pertama itu menunjukkan bahwa minat investasi di Jakarta cukup tinggi sehingga memberikan harapan untuk mencapai target realisasi investasi tahun 2018 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 100 triliun.
“Ini membuktikan bahwa minat investasi di Jakarta cukup tinggi, membuat kami semakin optimis untuk mencapai target meraih investasi sebesar Rp 100 triliun di tahun 2018,” kata Edy.
Realisasi investasi tersebut terdiri dari PMDN sebesar Rp 8,9 triliun dan PMA sebesar 1,5 miliar dollar AS. Kenaikan signifikan terjadi pada realisasi investasi PMA sebesar 66,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 0,9 miliar dollar.
Total realisasi investasi sebesar Rp.28,9 triliun tersebut telah melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 23,4 triliun.
“Hasil pencapaian ini tidak terlepas dari semangat jajaran DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan di DKI Jakarta,” kata Edy.
Ia menambahkan, selain fokus untuk meraih target investasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berkomitmen untuk senantiasa menjadi mitra terbaik bagi para investor dalam menanamkan modalnya di Ibu Kota.
Salah satu wujudnya adalah dengan memfasilitasi hubungan langsung antara tim Biro Kerjasama Luar Negeri Setda Provinsi DKI Jakarta dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri.
DKI juga menyediakan Jakarta Investment Center (JIC) yang menjadi wadah bagi para investor untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi yang dibutuhkan seputar penanaman modal.
“Jakarta Investment Center (JIC) menyediakan tenaga ahli professional atau professional Investment Qualified Consultant (QC) yang bertugas mempercepat izin usaha dan lisensi bagi para investor, terlebih Jakarta saat ini memiliki Mal Pelayanan Publik, yang merupakan layanan terpadu dengan melibatkan 15 (lima belas) unit layanan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan swasta lainnya dalam satu tempat,” kata Edy.
DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta menginisasi kegiatan Jakarta Business Forum pada tanggal 8 April 2018 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Kegiatan itu bertujuan untuk menawarkan profil proyek investasi di Jakarta kepada para calon investor di UEA.
Pada akhir April, Duta Besar Republik Indonesia untuk UAE, Husin Bagis beserta investor Dubai, SOBHA, telah melakukan site visit ke Jakarta sebagai tindak lanjut Jakarta Business Forum tersebut.
“Jakarta adalah pusat perdagangan dan ekonomi utama di Indonesia yang sebagian besar disumbang dari perdagangan, manufaktur, konstruksi, yang juga memiliki sektor pertumbuhan yang cukup pesat di bidang transportasi, pergudangan, komunikasi informasi, jasa keuangan dan asuransi, dan juga sektor ritel kelas menengah yang semakin meluas. Sektor- sektor tersebut sedang kita coba tawarkan kepada para investor,” kata Edy.
Edy juga menjelaskan, segala upaya telah dilakukan jajarannya untuk menarik minat investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta. Upaya tersebut perlahan membuahkan 134 Proyek PMDN dan 1.160 Proyek PMA yang dilakukan di Jakarta.
Selain itu Berdasarkan database perizinan dan non-perizinan DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta tercatat realisasi investasi dalam perizinan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil, Menengah dan Besar selama periode triwulan I tahun 2018 sebesar Rp 46,6 triliun.
“Nilai tersebut lebih tinggi dari realisasi investasi dalam sistem LKPM online yang dikelola oleh BKPM RI, untuk itu kami menghimbau pengusaha di Jakarta untuk segera melakukan penyampaian LKPM tepat pada waktunya,” kata Edy.
(Catatan Redaksi: Judul berita ini telah diubah. Judul sebelumnya adalah Triwulan I 2018, Realisasi Investasi DKI Capai Rp 185,3 Triliun.)
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/03/08583851/triwulan-i-2018-realisasi-investasi-dki-capai-rp-289-triliun