Salin Artikel

Keluarga Terdakwa Pembakar Zoya Menangis Mendengar Vonis Hakim

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah keluarga dari para terdakwa kasus pembakaran Muhammad Al Zahra alias Zoya (30), menangis di ruang sidang setelah mendengarkan vonis yang dijatuhkan hakim terhadap para terdakwa, Kamis (3/5/2018).

Hakim hari ini membacakan vonis untuk terdakwa Rosadih, Najibulah, Zulkafi, Aldi, Karta, dan Subur, yang bertanggung jawab atas pembakaran Zoya, Agustus 2017 lalu.

Dalam putusannya, Hakim Ketua Mosa Aini menjatuhkan vonis 8 tahun penjara terhadap Rosadih dan 7 tahun penjara untuk terdakwa lainnya.

Sebelum putusan dibacakan, suasana ruang sidang Cakra di Pengadilan Negeri Bekasi menjadi sunyi. Keluarga terdakwa yang hadir menahan diri berkomentar mengingkat Hakim Ketua sudah memperingatkan akan mengeluarkan siapa saja yang mengganggu jalannya sidang.

Setelah putusan dibacakan, baru terdengar isak tangis dari keluarga terdakwa yang sebagian besar ibu-ibu tersebut.

"Astagfirullah, lama hukumannya. Maling kok dibelain," ucap keluarga salah satu terdakwa, merujuk pada vonis hakim dan menyebut korban Zoya sebagai pencuri.

Zoya sebelumnya dituding mencuri amplifier di Babelan, Bekasi, awal Agustus 2017 lalu.

Setelah mendengar vonis hakim, satu per satu terdakwa keluar ruangan menuju ruang tahanan. Keluarga pun menghampiri dan memberikan dukungan sambil menangis.

Terdakwa Aldi yang divonis 7 tahun penjara, keluar ruang sidang diikuti ibunya yang menangis. "Mak, sudah. Jangan nangis, Mak," ujar Aldi.

Suasana ramai pun terjadi di ruang tahanan PN Bekasi. Di sana, keluarga masih bisa melihat para terdakwa sebelum dibawa kembali ke rumah tahanan.

Tangis keluarga kembali pecah. "Emang anak saya penjahat apa dikurung sampai kaya gitu. Pembunuh saja kagak sampai segitu hukumannya," teriak ibu seorang terdakwa, di ruang tahanan.

Meski keluarga tidak menerima vonis yang telah dijatuhkan hakim, para terdakwa masih diberikan waktu untuk menimbang vonis yang dijatuhkan. Para terdakwa masih bisa mengajukan banding.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/03/20302631/keluarga-terdakwa-pembakar-zoya-menangis-mendengar-vonis-hakim

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke