Salin Artikel

Ombudsman: Penggunaan Kamera CCTV Lapas di Tangerang Tidak Maksimal

TANGERANG, KOMPAS.com - Komisioner Ombudsman RI Ninik Rahayu menilai penggunaan kamera CCTV di Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang, Banten, tidak dimaksimalkan oleh pengelola lapas tersebut.

Ninik memiliki penilaian seperti itu setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sana, Selasa (19/6/2018).

"(Kamera) CCTV jumlahnya mungkin kurang, tapi yang ada saja tidak dimaksimalkan penggunaannya. (Kamera) CCTV tidak operasional, tidak update, bahkan itu tahun 2000," ujar Ninik, seusai sidak.

Ninik mengatakan, penggunaan kamera CCTV itu seharusnya dimaksimalkan. Sebab, kamera CCTV sangat membantu melihat berbagai kejadian di lapas yang tidak terpantau.

"(Kamera) CCTV itu dimanfaatkan untuk melihat situasi di seluruh lapas, dari jam dan menit. Bahkan, ada perubahan apa, situasi mengancam, itu tidak dimanfaatkan, tidak dijaga, bahkan tidak dilihat," kata dia.

Selain soal penggunaan kamera CCTV, Ninik juga menyoroti soal tidak sesuainya data narapidana yang dirawat di lapas dengan jumlah sebenarnya. Menurut Ninik, ada dua narapidana yang tidak tercatat keberadaannya saat ini.

"Ada kurang dua orang itu enggak ada keterangan ke mana. Rawat inap kok bisa keluar, kalau pindah, pindah ke mana, itu enggak jelas," ucap Ninik.

Hal lain yang dia soroti yakni soal kurangnya jumlah porsi makanan yang disiapkan untuk narapidana pada hari ini.

Ninik menyebut, banyaknya keluarga yang berkunjung dalam rangka libur Lebaran dan membawa makanan tidak boleh dijadikan alasan untuk mengurangi porsi makanan yang disiapkan pihak lapas untuk narapidana.

"Tetap saja harusnya disediakan. Bahwa keluarga membawa (makanan), itu suplemen, tambahan," ujar dia.

Di luar hal tersebut, Ninik mengapresiasi upaya pihak lapas dalam menyiapkan mekanisme pendaftaran kunjungan pada libur Lebaran ini dan tempat membesuk yang representatif.

Kepala Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang Marlik Subiyanto mengaku akan memperbaiki semua hal yang jadi temuan Ombudsman.

Soal tidak sinkronnya data narapidana yang dirawat dengan jumlah sebenarnya, Marlik menyebut dua orang yang tidak ada di lapas itu telah dirujuk ke rumah sakit.

Sementara soal penggunaan kamera CCTV, Marlik menyampaikan pihaknya akan mengajukan kamera CCTV baru.

"(Kamera) CCTV memang kami sudah mau mengajukan untuk pembelian baru karena itu (kamera) CCTV lama dan harus di-update terus," kata Marlik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/19/17304341/ombudsman-penggunaan-kamera-cctv-lapas-di-tangerang-tidak-maksimal

Terkini Lainnya

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Megapolitan
Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Megapolitan
Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Megapolitan
Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Megapolitan
Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Megapolitan
Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Megapolitan
Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu 'Website'

Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu "Website"

Megapolitan
Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Megapolitan
Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Megapolitan
Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Megapolitan
Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Megapolitan
PPDB SMP Jalur Zonasi di Depok Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya

PPDB SMP Jalur Zonasi di Depok Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke