Salin Artikel

Berawal dari Festival Condet, Taufik Membangun Usaha Bir Pletok "Peci Merah"

Ketika berbincang dengan Kompas.com beberapa waktu lalu, Taufik menuturkan berdirinya usaha bir pletok "Peci Merah" berawal dari keinginannya mengikuti kegiatan Festival Condet.

Namun, saat itu Taufik dan teman-temannya tidak mempunyai pengalaman usaha yang erat dengan budaya Betawi.

Taufik kemudian mencari nafkah di bidang kerajinan tangan daur ulang limbah kaleng.

Sementara kedua temannya mempunyai usaha daur ulang koran dan pembuatan sajadah.

"Kebetulan waktu Festival Condet enggak masuk sama ke-betawiannya, kan, tetapi kami selaku orang Condet sendiri mau mengisi itu acara, tetapi mau mengisi apa?" kata Taufik.

Beruntung, salah satu di antara mereka ada yang bisa meracik bir pletok, minuman khas Betawi yang terbuat dari berbagai rempah.

Namun, mereka tidak mau menjual bir pletok seperti orang kebanyakan.

Berbagai modifikasi pun dilakukan guna memiliki diferensiasi.

Saat berjualan di Festival Condet, ia hanya menyiapkan 500 botol berukuran 300 ml.

Ia tidak berharap banyak dalam debutnya itu.

"Alhamdulillah hari pertama langsung habis. Hari kedua kami enggak berjualan karena kami enggak nyiapin," kata Taufik.

Taufik menyebut, dirinya tak menyangka produk dagangannya sukses besar.

Berkaca dari keberhasilannya, ia dan teman-temannya berniat serius menekuni usaha tersebut.

"Mungkin kalau minggu itu responnya enggak begitu bagus, ya, kami juga enggak mungkin jalani. Jadi percaya diri," ucapnya.

Hingga kini, bir pletok "Peci Merah" dijual di ajang car free day Sudirman-Thamrin setiap Minggu.

Pada hari-hari biasa, mereka menjual produk-produknya di sebuah lapak yang berada di kawasan Condet, Jakarta Timur. 

Dalam satu pekan, Taufik bisa menjual 1.000 botol bir pletok "Peci Merah". 

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/26/08562401/berawal-dari-festival-condet-taufik-membangun-usaha-bir-pletok-peci-merah

Terkini Lainnya

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Megapolitan
Pemalsu Dokumen yang Ditangkap Polsek Setiabudi Pernah Jadi Calo SIM

Pemalsu Dokumen yang Ditangkap Polsek Setiabudi Pernah Jadi Calo SIM

Megapolitan
2 Hari Sebelum Ditemukan Tewas di Toren, Korban Sempat Pamit ke Ibunya

2 Hari Sebelum Ditemukan Tewas di Toren, Korban Sempat Pamit ke Ibunya

Megapolitan
Kadernya Hadiri Rakorcab Gerindra meski Beda Koalisi, Golkar Depok: Silaturahim Politik Saja

Kadernya Hadiri Rakorcab Gerindra meski Beda Koalisi, Golkar Depok: Silaturahim Politik Saja

Megapolitan
Ulah Bejat Bujang Lapuk di Bogor, Cabuli 11 Anak di Bawah Umur gara-gara Hasrat Seksual Tak Tersalurkan

Ulah Bejat Bujang Lapuk di Bogor, Cabuli 11 Anak di Bawah Umur gara-gara Hasrat Seksual Tak Tersalurkan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Megapolitan
Tersangka Pemalsu KTP dan Ijazah Raup Keuntungan Rp 30 Juta Per Bulan

Tersangka Pemalsu KTP dan Ijazah Raup Keuntungan Rp 30 Juta Per Bulan

Megapolitan
Besok, Siswi SLB di Kalideres yang Jadi Korban Pemerkosaan Bakal Lapor Polisi

Besok, Siswi SLB di Kalideres yang Jadi Korban Pemerkosaan Bakal Lapor Polisi

Megapolitan
Pelaku Pencabulan 11 Anak di Bogor Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Pelaku Pencabulan 11 Anak di Bogor Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Megapolitan
Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Megapolitan
Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Megapolitan
Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Megapolitan
Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke