Salin Artikel

Bantu Sosok Mulia Lewat Akun "Ketimbang.ngemis.jakarta"

Namun, orang-orang di balik akun tersebut telah membantu lebih dari 200 orang yang mereka sebut sosok mulia atau solia.

Sosok mulia itu adalah orang-orang yang tetap mau bekerja dan berusaha di tengah keterbatasan mereka, bukan orang-orang yang mengemis, atau meminta dikasihani.

Saat itu, bulan Ramadhan tahun 2015, seorang mahasiswa bernama Yona Luverina (23) membuat akun tersebut karena ia sering merasa iba terhadap orang-orang yang penuh kekurangan, tetapi tetap bekerja keras.

Yona mulanya melihat akun Ketimbang Ngemis saat membuka akun Instagram-nya. Akun itu mengunggah kisah orang-orang yang mau berusaha di tengah kekurangan mereka.

Yona dan beberapa orang lainnya menghubungi admin akun tersebut, meminta izin membuat akun serupa khusus di suatu daerah. Yona mengajukan membuat akun Ketimbang Ngemis Jakarta.

Ada 5-7 orang yang bergabung membentuk akun Ketimbang Ngemis Jakarta untuk membantu sosok-sosok mulia. Mereka merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dengan adanya akun itu.

"Kegiatan pertama kami itu pada 2015, kegiatan Muliakan Ramadhan. Saat itu kita belum tahu sistem pemberian donasinya bagaimana, cara nyari sosok mulia, solia, bagaimana. Akhirnya, kami coba langsung terjun ke Kota Tua, cari beberapa pedagang yang memang harus kami bantu," kata Yona saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (29/6/2018).

Selain mencari sosok mulia secara langsung, mereka menggunakan metode mulut ke mulut untuk mengumpulkan donasi yang akan diberikan.

Sebulan berlalu, akun @ketimbang.ngemis.jakarta mulai mendapat perhatian. Orang-orang mulai mengikuti (follow) akun tersebut dan meminta pengelolanya membuat rekening untuk donasi.

Rekening pun dibuat atas nama salah satu bendahara pengelola.

Makin banyak followers, makin banyak yang menginformasikan sosok mulia. Makin banyak pula orang yang mendonasikan uang untuk para solia.

Verifikasi

Dengan banyaknya followers yang memberikan informasi, tugas para pengelola Ketimbang Ngemis Jakarta bukan lagi mencari sosok mulia.

Pekerjaan mereka kini memverifikasi informasi soal sosok mulia sebelum akhirnya memberikan donasi.

Yona menyampaikan, ada kriteria khusus yang mereka sebut sebagai sosok mulia.

Kriteria itu yakni lansia, memiliki keterbatasan fisik atau kaum difabel, memiliki penghasilan sedikit, banyak tanggungan, dan tidak memiliki tempat tinggal tetap. Hal yang paling penting, mereka tidak mengemis.

"Kami pengin kasih apresiasi untuk orang-orang yang sudah jelas kekurangan ekonomi, uang, untuk yang disabilitas mereka kekurangan fisik, tapi mereka enggak mau memanfaatkan semua kekurangan itu untuk nyari perhatian orang lain, tapi mereka mau berusaha dengan tenaganya sendiri," kata Yona.

Ketimbang Ngemis Jakarta, lanjut Yona, tidak akan membantu orang-orang yang hanya mengharapkan belas kasihan orang lain. Apalagi, orang-orang itu masih dalam usia produktif.

"Kalau yang pengemis itu kan berarti mereka tidak mau berusaha dulu. Dibanding membantu orang yang mengemis, kami lebih memilih untuk membantu orang yang memilih tidak mengemis walaupun keadaannya sama," ucapnya.

Setiap bulannya, ada 20-30 orang sosok mulia yang mereka bantu. Masing-masing solia mendapatkan donasi Rp 2 juta. Donasi itu berasal dari followers @ketimbang.ngemis.jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/29/20005611/bantu-sosok-mulia-lewat-akun-ketimbangngemisjakarta

Terkini Lainnya

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke