Salin Artikel

Yono dan Berkah Menjadi Tukang Sampah...

Dahinya berkerut, sebagian rambutnya beruban, jenggotnya putih, memakai baju lusuh dan tak beralaskan sandal.

Itulah Yono Supatro (65), warga RT 002 RW 005 Jalan Jengkol, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Kepada Kompas.com, Yono menceritakan, setiap hari ia mengangkut sampah warga untuk dibuang ke tempat pembuangan di Depok Timur. 

“Kalau siang sampai sore, kan, saya angkut-angkutin sampah. Biasanya dari rumah-rumah warga saya kumpulin dulu semua sampahnya di rumah," ucap Yono, di Jalan Jengkol, Depok, Senin (16/7/2018).

Baginya menjadi pengangkut sampah adalah sebuah keberkahan.

Selama 15 tahun menjadi pengangkut sampah, ia sudah dapat membeli rumah dan motor.

"Saya mah yang penting berkah saja, Mbak. Saya juga bisa dapat makan dan menyekolahkan anak sama cucu dari penghasilan buangin sampah warga," ucapnya.

Ia bahkan berhasil menyekolahkan empat anaknya hingga lulus SMA bahkan duduk di bangku universitas. Salah satu anaknya kini kuliah di sebuah universitas swasta di Depok. 

Ia biasa mendapat upah Rp 30.000 tiap kepala keluarga per bulannya.

Terkadang, ada warga yang memberikannya upah Rp 50.000 sebagai tanda terima kasih. 

Yono selalu memilah sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Ia memilah sampah yang masih memiliki nilai jual.

"Saya pilih lagi sih misalkan kayak sampah-sampah botol, gelas plastik, dan barang-barang yang kemungkinan bisa dijual," kata Yono. 

Setiap harinya, Yono bekerja dengan gerobak motor. Gerobak motor yang dibelinya dari jerih keringatnya itu dapat menampung hingga 5 kuintal sampah. 

Karena sudah tua, gerobak motornya kerap berhenti di tengah perjalanan.

"Ini, kan, motor tua jadi masih sering mogok. Kadang saya harus dorong dulu baru nyala ini motornya," ucapnya.

Sebelumnya ia biasa mengangkut sampah warga dengan sepeda dan gerobak.

Saat itu, ia harus menunggu truk sampah terlebih dahulu untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir. Kini, ia sudah bisa mengangkut sampah dengan gerobak motornya.  

Harapannya tak muluk-muluk. Ia hanya ingin bisa terus mengangkut sampah milik warga, khususnya warga Jalan Jengkol. 

"Saya mah berharap saya sehat selalu saja, jadi sampah warga selalu saya buangin sehingga lingkungan di Jalan Jengkol ini tetap bersih," kata dia seraya tersenyum.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/16/17435901/yono-dan-berkah-menjadi-tukang-sampah

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke