Salin Artikel

Sopir Angkot Sebut Pungli Sudah Biasa di Tanah Abang

Kompas.com mencoba menelusuri praktik pungli di pasar itu, Selasa (28/8/2018).

Sopir Angkot M10 Tanah Abang-Jembatan Lima, Dadang mengatakan, praktik pungli telah terjadi bertahun-tahun. Ia mengatakan, para sopir angkot biasanya memberikan uang secukupnya saja, bisa Rp 1.000, Rp 2.000, hingga Rp 5.000.

Meski tahu hal itu termasuk pungli, Dadang merasa praktik tersebut sebagai sesuatu yang biasa saja. Soalnya, praktek itu sudah sangat lazim dan biasa terjadi di Tanah Abang.

"Sudah biasa aja sih. Kami kasih gopek (Rp 500), seribu, itu kesadaran kami ajalah. Tapi kadang ada yang ngasih, ada yang enggak," kata Dadang.

Dadang mengatakan, dia tak pernah dipaksa untuk memberikan uang dengan nominal yang telah dipatok. Dirinya memberikan uang seikhlasnya, tergantung dari banyaknya pendapatan saat itu.

"Kalau paksaan enggak ada ya di sini, kalau di tempat lain enggak tahu deh. Kalau di tengah jalan juga enggak ada maksa-maksa, itu teman-teman ajalah," ujar Dadang.

Iwan, sopir angkot M10 lainnya mengatakan hal serupa. Ia mengatakan, tak pernah dipatok untuk memberikan uang kepada para preman tersebut.

Iwan menilai uang yang diberikan semacam upah terhadap para preman untuk menjaga keamanan di lokasi. Jika diminta, Iwan biasanya memberikan Rp 2.000 hingga Rp 3.000, tergantung pendapatannya saat itu.

"Kalau itu mah udah biasa ya. Kayak mereka ngatur-ngatur arus masuk, parkiran gitulah. Kalau dipaksa, enggak juga ya, karena udah biasa juga. Tapi gimana enaknya kita aja. Kalau saya sih enggak pernah dipukul. Kalau kami ini kan di lapangan cari makan, harus pintar-pintar ya, Bang," ujar Iwan.

Polisi telah mengamankan 12 preman yang melakukan pungli terhadap sopir angkot di Tanah Abang. Belasan preman itu diamankan setelah ada laporan masyarakat khususnya pengendara mobil dan sopir angkot yang resah dengan tindakan mereka.

"Dua belas orang pelaku diamankan karena pungli atau melakukan parkir liar dengan modus operandi pelaku melakukan pungli dengan pengemudi mobil pribadi dan angkutan umum yang melintas di lokasi di sekitar Pasar Tanah Abang," Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/28/14010891/sopir-angkot-sebut-pungli-sudah-biasa-di-tanah-abang

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke