Bus yang digunakan rombongan tersebut milik Lemhannas.
"Korban luka dibawa ke rumah sakit dan sudah dijemput keluarganya. Korban meninggal dan luka mendapat bantuan Lemhannas," ujar Agus melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (9/9/2018).
Namun, Agus tak menjelaskan berapa jumlah uang santunan yang diberikan kepada para korban luka khususnya yang meninggal.
Terkait evaluasi sopir dan penggunaan bus, Agus mengatakan, hal tersebut telah ada dalam aturan dan program yang dibentuk Lemhannas.
"Semuanya sudah ada dalam program," ujar Agus.
Ia mengatakan bahwa sopir bus itu menyewakan bus tersebut ke rombongan guru dan membawanya tanpa seizin atasan.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mikrobus masuk jurang sedalam 50 meter di tanjakan Cisarakan, Jalan Raya Cibadak-Cikidang-Palabuhanratu, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat pukul 23.00 WIB.
Bus tersebut berasal dari Jakarta dan berisi rombongan guru yang akan menuju Geopark Ciletuh.
Saat ini sopir masih diperiksa petugas kepolisian. Kecelakaan itu mengakibatkan satu penumpang meninggal dunia bernama Saepulbahri (37), guru SD yang beralamat di Kampung Kalideres, RT 008 RW 001 Kelurahan/Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Sebanyak tujuh korban kecelakaan masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu, Sabtu siang.
Sementara itu, 12 korban lainnya yang mengalami luka-luka ringan dipulangkan. Penumpang yang meninggal disemayamkan di ruang jenazah rumah sakit milik pemerintah itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/09/19285341/lemhannas-beri-bantuan-ke-rombongan-guru-yang-kecelakaan-di-palabuhanratu