Salin Artikel

Semangat Ojek Difabel Bolak-balik Antar Atlet dan Pengunjung di Asian Para Games

Salah satu lokasi yang menyediakan ojek difabel berada di Pintu 5 GBK. Di lokasi ini, terdapat dua jenis kendaraan ojek yang disediakan, ojek yang menggunakan gerobak modifikasi dan kendaraan ojek yang dimodifikasi menggunakan tiga roda.

Ojek difabel ini dicat dengan berbagai macam warna, antara lain merah dan hijau. Tak lupa simbol Asian Para Games dicat di bagian gerobak ojek tersebut.

Para pengemudinya pun tak hanya pria. Sejumlah perempuan juga dengan sigap mengemudikan kendaraan tersebut.

"Kami setiap hari antar atlet, pengunjung juga. Kami kerja sampai sore, tapi sesusi shift," ujar Miya di Pintu 5 GBK, Minggu siang.

Miya mengatakan, yang bisa menaiki kendaraannya itu merupakan penyandang disabilitas, orang tua, dan anak-anak. Kendaraan disabilitas milik Miya tersebut bisa mengangkut penyandang disabilitas menggunakan kursi roda. Para pengunjung diantarkan dengan gratis tanpa dipungut biaya.

Miya mengatakan, kendaraan tersebut merupakan miliknya sendiri. Miya yang merupakan penyandang difabel menggunakan kendaraan itu untuk beraktivitas.

Pengemudi ojek difabel lainnya, Nur, menyampaikan hal serupa. Namun, berbeda dari Miya, kendaraan Nur tidak memilik gerobak yang dimodifikasi. Sepeda motor Nur hanya bisa dinaiki satu orang tanpa bisa membawa peralatan lain, seperti kursi roda.

"Ada bedanya, kalau punya saya cuma bisa bawa orang aja. Kalau alat enggak," ujar Nur.

Ajang olahraga terbesar se-Asia untuk atlet difabel, Asian Para Games 2018, akan diisi dengan pertandingan 18 cabang olahraga yang digelar di 19 venue di Jakarta pada 6-13 Oktober 2018.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/07/15550721/semangat-ojek-difabel-bolak-balik-antar-atlet-dan-pengunjung-di-asian

Terkini Lainnya

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke