"Kalau hanya teridentifikasi pemeriksaan DNA paling cepat, itu pun kalo data ante mortem lengkap termasuk sampel DNA, paling cepat 4 hingga 5 hari," kata Musyafak, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (29/10/2018) malam.
Contoh DNA bisa didapat dari keluarga korban baik anak, ayah, maupun ibu korban.
Selain DNA, Musyafak menyebut prinsip primer agar dapat cepat mengidentifikasi korvan adalah sidik jari.
"Kalau sudah cocok, itu berarti sudah teridentifikasi. Sidik jari tiap orang itu berbeda-beda," kata dia.
Selanjutnya identifikasi sekunder bagi korban adalah gigi.
"Makanya kami ada onkologi forensik. Kalau itu misalkan ada kecocokan ditambah beberapa tanda sekunder, apakah properti atau tanda medisnya, itu termasuk sudah teridentifikasi," lanjutnya.
Tanda-tanda khusus lainnya agar korban bisa cepat terindetifikasi seperti tato, bekas operasi akan memudahkan proses identifikasi.
"Sedangkan nanti kalau dalam pemeriksaan ditemukan tanda-tanda khusus misalnya tanda tanda medis seperti tato, itu akan segera. Karena itu merupakan tanda-tanda sekunder yang mana menurut standar interpol juga sudah valid," tutur Musyafak.
Proses identifikasi direncanakan akan mulai dilakukan hari Selasa ini.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi. Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 7 awak pesawat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/30/10293001/jika-data-lengkap-identifikasi-korban-lion-air-bisa-diketahui-setelah-4