"Senin pagi karena bareng-bareng, diantar ke sekolah bareng anaknya, simpangan di jalan," ujar Heri, adik ipar Herjuno di Perumahan Harapan Kita, Tangerang, Selasa (30/10/2018).
Setelah mengantarkan anaknya ke SMAN 5 Kota Tangerang, ia harus ke Bandara Soekarno-Hatta dan terbang ke Pangkal Pinang untuk bekerja.
Herjuno merupakan Deputy General Manager Operasi dan Teknik Pangkalbalang PT Pelindo II yang setiap pekan pulang ke rumahnya di Tangerang.
Tak ada prasangka hari itu akan jadi kali terakhir Herjuno berkumpul bersama keluarganya.
Namun, keluarga mulai cemas karena Herjuno tak kunjung memberi kabar kendati ia seharusnya sudah mendarat di Pangkal Pinang.
"Sampai jam 07.00 belum sampai Pangkal Pinang," kata dia.
Keluarga yang cemas menunggu kabar, lemas setelah melihat nama Herjuno masuk manifes penumpang pesawat yang jatuh.
Hingga siang ini, Heri dan keluarga masih berharap Herjuno ditemukan selamat.
"Ya kami masih menunggu kepastian, syukur kalau bisa selamat. Paling tidak meskipun nanti sudah meninggal semoga segera ditemukan," kata Heri.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi serta 7 awak pesawat lainnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/30/13505681/sebelum-terbang-dengan-lion-air-jt-610-herjuno-sempat-antarkan-anaknya