Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, alat multibeam echo sounder yang telah dioperasikan juga belum membuahkan hasil.
"Kami sudah enam jam dari tadi pagi belum menemukan tanda-tanda kemungkinan itu objek yang besar, tetapi kami terus lakukan (pencarian) itu," kata Syaugi di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa sore.
Syaugi menuturkan, luasnya area pencarian diduga menjadi penyebab belum terlacaknya objek besar yang diduga badan pesawat.
Alat tersebut, kata Syaugi, hanya bisa menjangkau 150 meter ke arah kanan dan 150 meter ke arah kiri.
Sementara itu, jarak yang bisa ditempuh alat itu adalah 5 kilometer ke depan dan 5 kilometer ke belakang.
Padahal, radius area pencarian hari ini mencapai 150 mil laut atau setara dengan 277 kilometer.
"Kami mencari ada pattern-nya karena laut itu begitu luas ada rumusnya kami itu ada daerah mana yang dicari," ujar Syaugi.
Ia menambahkan, pencarian juga dilakukan lewat helikopter dan kapal yang berlalu lalang di lokasi pencarian.
Pihaknya mencatat ada 35 kapal yang bersiaga di sana.
Meski badan pesawat belum ditemukan, tim SAR gabungan sudah memperoleh 34 kantong jenazah dari lokasi pencarian sejak Senin (29/10/2018) hingga Selasa sore.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi, serta 2 pilot dan 6 awak pesawat lainnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/30/18413371/badan-pesawat-lion-air-jt-610-belum-ditemukan-hingga-selasa-sore