Salin Artikel

2 Rumah Rusak Tertimpa Bangunan Ambrol di Bambu Apus Tangsel

Posisi rumah yang ambrol lebih tinggi dan tepat di sebelah dua rumah yang tertimpa. Pantauan Kompas.com, Kamis (8/11/2018) tampak sejumlah bagian dua rumah tersebut mengalami kerusakan setelah ditimpa beton. 

Salah seorang warga yang rumahnya tertimpa, Hanafi mengatakan, ambrolnya rumah yang sedang dalam pembangunan itu terjadi pukul 17.00 WIB.

Saat itu Hanafi dan beberapa anggota keluarga lainnya sedang berada di ruang tamu. Tiba-tiba dari arah kamar ayahnya terdengar suara seperti bangunan roboh.

Saat dilihat, bangunan yang berada di samping kamar ayahnya ambrol lantaran tanah yang longsor.

Ayah Hanafi yang berada di dalam kamar tidak terluka karena sebelum menimpa kamar, bangunan yang roboh terlebih dahulu menimpa bangunan baru yang ada di sebelah kamar tersebut.

"Untungnya ada tembok lagi, kalau enggak, enggak tahu gimana," ujar Hanafi di kediamannya.

Hanafi mengatakan, dugaan sementara ambrolnya bangunan rumah karena pemilik membangun fondasi di atas turap kali. Beban yang cukup berat ditambah hujan deras membuat bangunan ambrol.

Hanafi mengatakan, sejumlah warga telah memperingatkan pemilik rumah untuk tidak membangun dengan cara tersebut. Namun, imbauan tersebut tak digubris. Pemilik rumah tak bisa dimintai keterangan lantaran sedang tidak berada di rumahnya.

Pemilik rumah lainnya, Suyatmi mengatakan, sempat terkejut mendengar suara gemuruh saat rumah miliknya tertimpa bangunan yang ambrol. Suyatmi mengatakan, kejadian itu membuat beberapa kerusakan di bagian belakang rumahnya.

"Rusak Mas. Jadi retak-retak, kemarin juga banjir jadi masuk semua air," ujar Suyatmi

Banjir

Ambrolnya rumah di RW 004 itu juga mengakibatkan 28 rumah di RT 006 RW 001 terendam banjir. Hal itu disebabkan puing rumah yang roboh jatuh di aliran kali dan menghambat pembuangan air keluar dari perkampungan.

Hanafi mengatakan, banjir terjadi sejak 17.30 WIB dengan ketinggian mencapai 130 sentimeter. Selain merendam rumah warga, banyak perabot elektronik serta kendaraan bermotor yang rusak.

"Itu dua motor saya enggak bisa hidup sampai sekarang. Rusak kerendam," ujar Hanafi.

Warga lainnya, Suyatmi mengatakan seluruh alat elektronik di rumahnya telah rusak. Namun, Suyatmi tetap bersyukur bisa selamat dari banjir tersebut.

"Rusak semua, mesin cuci, semua. Tapi Alhamdulillah masih selamat. Saya gendong-gendong cucu waktu banjir. Datangnya cepat banget," ujar Suyatmi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/08/20404611/2-rumah-rusak-tertimpa-bangunan-ambrol-di-bambu-apus-tangsel

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke