Salin Artikel

Pemilik Mobil Mewah Pengemplang Pajak Mengaku Tak Kuat Bayar

Kepala Unit PKB dan BBNKB Suku Badan Pajak dan Retribusi Daerah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Robert L. Tobing menyatakan, alasan yang sering diterima petugasnya adalah pemilik mobil tidak kuat membayar pajak.

Robert menuturkan, pajak mobil mereka melambung tinggi hingga ratusan juta rupiah karena dipengaruhi kebijakan tarif pajak progresif.

"Menurut mereka, tarif pajak progresifnya tinggi. Kalau mobil harganya Rp 7 miliar kendaraan baru kan 10 persen kan sudah Rp 700 juta BBN-nya (Bea Balik Nama). Kemudian 2 persennya Rp 140 juta bayar satu tahun, tapi itu risikonya," ujar Robert dalam razia pajak kendaraan di Penjaringan, Rabu (21/11/2018).

Robert menyebut tarif pajak progresif diterapkan guna menekan jumlah peredaran mobil.

Ia justru merasa heran ketika mendapati ada pemilik mobil mewah yang tidak mampu bayar pajak.

Robert mengaku pernah menemui pengendara yang mempunyai tiga mobil mewah tetapi tidak mampu membayar pajaknya.

"Ketika dia punya kendaraan mewah berapa, harusnya bayar. Kenapa dia mampu beli tapi tidak mampu bayar pajak?" kata Robert.

Untuk wilayah Jakarta Utara, petugas kerap menemui mobil mewah yang belum bayar pajak di Kecamatan Penjaringan dan Kelapa Gading. Robert menyebut mobil-mobil itu biasa keluar pada akhir pekan.

Oleh karena itu, razia pajak kendaraan di wilayah itu kerap dilakukan pada akhir pekan supaya bisa menjaring mobil-mobil mewah yang mengemplang pajak.

Hari ini, BPRD bersama Samsat Jakarta Utara menggelar razia gabungan di Jalan Pantai Indah Utara, Penjaringan. Selama dua setengah jam, petugas mendapati 33 kendaraan yang belum membayar pajak.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/21/14213471/pemilik-mobil-mewah-pengemplang-pajak-mengaku-tak-kuat-bayar

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke