Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Utara Suroto mengatakan, proyek tersebut menyebabkan air tidak bisa mengalir ke saluran yang tertutup atau menyempit.
"Kami sadari ada beberapa tali-tali air kan larinya ke gorong-gorong, karena kena struktur. Terus saluran mikro itu kena alat atau kena girder itu," kata Suroto kepada Kompas.com, Rabu (30/1/2019).
Namun, Suroto memaklumi bahwa proyek pembangunan seperti itu memang akan memberikan dampak, salah satunya banjir.
Ia pun meyakini bahwa dampak itu tidak bersifat permanen.
"Ini mau tidak mau lah namanya pembangunan itu pasti ada efek. Ini yakin sifatnya hanya sementara, tidak akan permanen," ujar Suroto.
Diketahui, ada proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota yang terbentang dari Jalan Boulevard Timur hingga Jalan Boulevard Barat.
Selain itu, juga ada proyek LRT terbentang di Jalan Boulevard Raya, mulai dari depan Mal Kelapa Gading (MKG) hingga persimpangan Jalan Perintis Kemerdekaan.
Pagi tadi, sejumlah ruas jalan di kawasan Kelapa Gading terendam banjir.
Banjir sebagai imbas hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (29/1/2019) malam, ditambah berbagai pengerjaan proyek yang menghambat aliran air di lokasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/30/11392201/proyek-lrt-dan-6-ruas-tol-dalam-kota-ikut-sebabkan-banjir-di-kelapa