Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Iyay Gumilar mengatakan, pihaknya tengah memakai manggot ini di TPA Cipayung dan Unit Pengelolaan Sampah (UPS) di Sukmajaya sejak tahun 2018.
“Binatang ini terbukti dapat mengurangi sampah di Depok,” ucap Iyay di Kantor DLHK, Jalan Raya Bogor, Tapos, Jumat (8/2/2019).
Belatung ini dibudidayakan atas kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Depok.
"Setiap hari kami memilah antara sampah organik dan non-organik. Khusus organik kami kumpulkan di satu tempat, lalu disebar belatung. Nanti sampah itu akan habis dimakan belatung," ujar Iyay.
Iyay menyebutkan, timbulan sampah yang dihasilkan dari masyarakat Depok ada 1.300 ton sampah per harinya.
Sejak menggunakan ulat maggot, volume sampahnya berkurang setidaknya 1,5 meter kubik per hari.
Iyay mengatakan, hasil dari sampah yang dimakan oleh maggot dipakai untuk menambah kebutuhan ekonomi warga.
“Warga kadang suka pakai untuk makanan unggas atau lele milik warga. Ada juga hasilnya yang dijual oleh warga dan didagangkan,” tutur Iyay.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/08/18052871/kurangi-sampah-pemkot-depok-gunakan-ulat-maggot