Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Isu Pembiusan dan Cekcok Dua Perempuan di Mangga Dua

Tak hanya itu, dalam video yang memperlihatkan dua perempuan yang terlibat cekcok itu juga disertai narasi bahwa pelaku pembiusan membawa pisau dapur dan jarum suntik di dalam tas.

Benda-benda itu dibawa oleh pelaku berinisial SJ, dan muncul spekulasi benda itu akan digunakan untuk membius korban dengan inisial nama SDE.

Kabar ini pun diklarifikasi oleh pihak kepolisian.

Narasi yang beredar:

Video cekcok antar dua perempuan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, WTC Mangga Dua, tersebar di media sosial sejak Jumat (15/3/2019).

Dari salah satu pelaku cekcok berinisial SJ (sebelumnya disebut J) ditemukan pisau dapur dan beberapa jarum suntik. Dalam video, SJ merupakan perempuan yang mengenakan baju bergaris.

Narasi yang tersebar di media sosial menyebut, alat-alat itu digunakan oleh SJ untuk membius korbannya, yaitu SDE. Dalam video, SDE (sebelumnya disebut E) mengenakan kaus putih.

Dalam video, SJE berteriak bahwa SJ mencoba membiusnya, sehingga ia memanggil petugas keamanan.

Berikut keterangan yang tertulis melengkapi video yang tersebar:

"Baru dapet video modus pembiusan cewek di salah satu wc umum mall di Jakarta. Dan yang bikin kaget pelakunya ternyata cewek juga. Untung korbannya selamat dan langsung narik tas pelaku. Duh, please be safe everyone. Please aware sama siapapun, even cewek juga. Scary AF!" tulis pengunggah video dengan nama akun Twitter @mommy_elzar.

Di dalam kolom komentar, terdapat netizen yang menyebut pembiusan merupakan modus penjualan organ tubuh manusia. Netizen lain menyebut pelaku bekerja secara berkomplot dengan tujuh orang lainnya.

Penelusuran Kompas.com:

Dari penjelasan yang diberikan oleh Kapolsek Pademangan, Kompol Julianthy, pisau dapur dan jarum suntik yang dibawa oleh SJ tidak digunakan untuk membius SDE. Menurut dia, barang itu adalah barang dagangan SJ yang memiliki usaha online.

“Jadi suntikan ini bukanlah obat bius seperti yang diberitakan bahwa akan melakukan pembiusan kepada korban tapi dia adalah pedagang online kosmetik," kata Julianthy dalam konferensi pers di  Mapolsek Pademangan, Sabtu (16/3/2019).

Pisau dapur yang dibawa pun tidak digunakan untuk menyerang korban.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP Made Gede Oka, menyebut SJ hanya menyekap SDE, namun tidak membiusnya.

SDE pun berhasil melepaskan diri dari bekapan SJ karena bisa melakukan perlawanan dan kabur.

"Tidak ada pembiusan, hanya dibekap. Makanya kalau ada pembiusan segala macam pasti korban mengalami gejala pusing,” ujar Oka.

Dari hasil pemeriksaan polisi, SDE dan SJ diketahui terlibat konflik cinta segitiga hingga akhirnya terlibat cek-cok. SJ melalakukan aksinya karena cemburu, mengingat ia memiliki hubungan spesial dengan suami SDE yang merupakan temannya sejak di bangku kuliah.

Kasus ini berakhir damai setelah keduanya sepakat menandatangani surat pernyataan di hadapan polisi.

“Yang bersangkutan atas bujukan dari suami korban dan suami si pelaku tidak membuat laporan dan dituangkan dalam surat pernyataan,” kata Julianthy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/17/17510441/klarifikasi-isu-pembiusan-dan-cekcok-dua-perempuan-di-mangga-dua

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke