Salin Artikel

"Tarif MRT Rp 8.500 Sangat Murah dan Terjangkau, Semoga Masyarakat Beralih..."

Salah seorang warga, Valentina Sitorus (24) menilai tarif tersebut sangat murah. Ia berharap banyak masyarakat yang mau beralih gunakan kendaraan umum.

"Itu sangat murah dan terjangkau. Semoga bisa membuat masyarakat beralih ke transportasi umum," kata Valentina, Senin (25/3/2019).

Meski begitu, Valentina berharap tarif murah ini tak membuat perawatan fasilitas MRT dan LRT menurun. 

"Meski tarifnya murah semoga perawatan fasilitasnya tetap baik. Supaya tidak kelihatan kokoh diawal aja, tapi seterusnya," tambah Valentina.

Warga lainnya, Florencia (26) juga setuju dengan tarif tersebut. Namun, dia berharap masyarakat tetap menaati segala peraturan yang ada.

"Jangan karena murah jadi enggak patuh aturan. Justru dengan murah itu masyarakat harus mematuhi aturan yang ada supaya fasilitas tetap bersih dan enggak rusak," sebutnya.

Hal senada dikatakan Bagus (25). Menurut dia, meski masih lebih mahal ketimbang KRL, naik MRT tidak membuatnya merasa rugi karena didukung fasilitas yang baik.

"Kalau dibanding harga KRL ya memang lebih mahal, tapi dengan fasilitasnya yang lebih canggih, dan bersih, serta jangkauannya ke lokasi strategis, saya enggak keberatan sih," ujarnya.

Sebagai informasi penentuan tarif tersebut menurut Ketua DPRD Prasetio Edi merupakan titik tengah antara harga yang diajukan Pemprov DKI dengan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DKTJ).

"Kajian dari DKTJ tadi saya padukan dengan BUMD, nanti tabel dari eksekutif, dari halte ke halte kan nanti berubah kalau kemarin Rp.1.000, kemarin mungkin berubah. Nanti kami rapat lagi dengan MRT, untuk per tabelnya," ujar Prasetio.

Namun, menurut Sekretaris Daerah DKI Saefullah, harga tersebut masih bisa berubah. Sebab, belum ada penentuan tarif untuk MRT antarstasiun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/25/21172051/tarif-mrt-rp-8500-sangat-murah-dan-terjangkau-semoga-masyarakat-beralih

Terkini Lainnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Megapolitan
Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Megapolitan
Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Megapolitan
Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke