JAKARTA, KOMPAS.com - Division Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, sejak resmi beroperasi pada Senin (25/3/2019), penumpang kereta mass rapid transit (MRT) sudah mencapai lebih dari 300.000 orang.
Kamaluddin mengatakan, data itu dihitung dari MRT resmi beroperasi pada Senin hingga Sabtu (30/3/2019) kemarin. Menurut dia, tiap harinya jumlah penumpang terus meningkat secara drastis sejak hari pertama beroperasi.
"Tanggal 25 itu masih 40.000 (penumpang), tanggal 26 71.000, tanggal 27 itu sudah 77.000, kemudian meningkat terus sampai di atas 99.000, kemudian hari Jumat kemarin itu 130.000 dan Sabtu itu 160.000 penumpang, kisaran total itu di atas 300.000," kata Kamaluddin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/3/2019).
Kamaluddin menambahkan, mayoritas penumpang masih menaiki MRT dari Stasiun Lebak Bulus, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
"Kemudian, juga dari stasiun underground (bawah tanah), Stasiun Setiabudi, kemudian Bendungan Hilir, Istora, Senayan, dan Blok M," ujar Kamaluddin.
Adapun pada uji coba MRT tahap pertama yang dilaksanakan dari 12 hingga 24 April 2019 lalu, sekitar 380.000 kuota penumpang ludes tak tersisa.
Sementara itu, MRT akan beroperasi komersial mulai besok, Senin (1/4/2019). Masyarakat harus membayar dengan kartu harian atau kartu uang elektronik.
Masyarakat juga bisa menggunakan uang elektronik yang diterbitkan bank yaitu JakLingko, E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), Tap Cash (Bank BNI), Flazz (Bank BCA), dan JakartaOne (Bank DKI).
Tarif MRT bervariasi tergantung jarak yang ditempuh. Tarif berkisar dari Rp 3.000 untuk masuk dan keluar di stasiun yang sama, hingga Rp 14.000 untuk perjalanan terjauh yakni Lebak Bulus ke Bundaran HI atau sebaliknya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/31/17543001/sejak-resmi-beroperasi-lebih-dari-300000-penumpang-naik-mrt