Salin Artikel

Penumpang MRT Dilarang Bersandar di Tepi Peron, Ini Alasannya...

Maka, jika ada penumpang yang bersandar di pintu tepi peron yang bening tersebut, bersiaplah ditegur petugas keamanan stasiun MRT.

Pintu tepi peron lazim disebut sebagai PSD, singkatan dari platform screen door yang membatasi area peron dengan rel kereta. Pintu ini lazim ditemui di berbagai stasiun MRT di Singapura maupun Malaysia.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, fungsi utama PSD yakni menjamin keselamatan penumpang. Risiko penumpang terjatuh ke area rel kereta akan dapat ditekan, selagi mengurangi kemungkinan kereta terlambat akibat adanya insiden.

“Area peron kan sebetulnya bahaya. Dia (penumpang) bisa sewaktu-waktu jatuh atau terjepit kalau tidak pakai PSD,” kata William kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dikutip dari laman resmi PT MRT Jakarta, sebanyak enam stasiun MRT di bawah tanah dipasangi PSD setinggi dua meter, sedangkan tujuh stasiun layang dipasangi PSD setinggi 1,3 meter. Seluruhnya berbahan kaca bening tahan getaran.

Hal yang istimewa, pintu ini telah tersambung dengan sistem persinyalan kereta. Fitur ini bernama communication-based train control.

Pintu dapat mendeteksi kedatangan maupun kepergian kereta, sehingga akan terbuka dan tertutup otomatis bersamaan dengan terbuka dan tertutupnya pintu kereta. Fitur ini pula yang menyebabkan posisi pintu kereta akan tepat berhadapan dengan pintu tepi peron.

“Kita juga khawatir kalau penumpang bersandar bisa jadi menyebabkan gangguan di PSD. Namanya juga mencegah, ya. Karena kalau nanti enggak terbaca, kan repot. Semua sudah terotomatisasi,” imbuh William.

Selain pintu geser otomatis, terdapat pula sejumlah pintu geser manual yang dapat digunakan dalam keadaan darurat. Masih menurut laman resmi MRT Jakarta, ada sejumlah enam pintu geser manual di setiap peron.

Pantauan Kompas.com, kini sejumlah peringatan untuk tidak bersandar di pintu tepi peron telah terpasang di banyak stasiun.

Di Stasiun MRT Dukuh Atas, misalnya, peringatan tersebut muncul melalui monitor LED di area peron, sedangkan di Stasiun MRT Lebak Bulus, peringatan  tersebut ditempel di pintu tepi peron itu sendiri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/09/06080081/penumpang-mrt-dilarang-bersandar-di-tepi-peron-ini-alasannya-

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke