Waspada, Ada Komplotan Penodong Manfaatkan Google Maps untuk Beraksi

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Imam Rifai mengatakan, ketiga pelaku biasa beraksi di Jalan Tol Ir Wiyoto Wiyono dan memanfaatkan aplikasi Google Maps dalam melakukan aksinya.

"Ini adalah modus operandi yang baru, jadi para tersangka ini menggunakan aplikasi Google Maps pada handphone-nya untuk memonitor situasi kelancaran lalu lintas," kata Imam, Senin (22/4/2019).

Lewat Google Maps, para pelaku menandai daerah-daerah yang berwarna merah atau macet. Ketiganya pun menumpangi bus menuju lokasi sasaran.

Sesampainya di sana, ketiganya turun dari bus dan mencari sasaran. Mobil yang kacanya terbuka kerap kali menjadi sasaran penodongan.

"Terhadap kendaraan-kendaraan yang kacanya terbuka, tersangka melakukan aksinya, dengan melakukan pengancaman dan meminta barang-barang berharga dari korban-korbannya," ujar Imam

Kepada polisi, ketiganya mengaku telah beraksi sebanyak delapan kali.

Polisi pun mendapati sejumlah barang bukti dari tangan pelaku antara lain telepon genggam milik korban serta senjata tajam.

"Untuk yang dilukai tidak ada, tetapi pada saat melakukan aksinya, apabila pada saat korban tersebut tidak melakukan perlawanan, mereka langsung kabur," kata Imam.

Akibat perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.