JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisal MS (23) warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang menganiaya anaknya sendiri hingga tewas diketahui sering melakukan kekerasan sejak masa pacaran dengan istrinya.
Hal itu disampaikan Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu, Sabtu (4/5/2019).
"Dari pemeriksaan awal diketahui MS sering melakukan penganiayaan sejak masa pacaran dengan istrinya," ujar Erick.
Adapun saat ini MS dan istrinya, SK (22) sedang diperiksa kejiwaannya oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) DKI Jakarta.
Diketahui sebelumnya seorang balita berusia 3 bulan ditemukan tewas oleh ibu kandungnya pada 27 April lalu dengan luka memar dan bekas gigitan.
"Bayi itu meninggal Sabtu, 27 April saat dibawa ke puskesmas, orang tuanya minta surat kematian ke puskesmas, sama puskesmas ditolak. Salahnya dia (pihak puskesmas) enggak lapor," jelas Erick.
Setelah permintaannya ditolak, lanjut Erick, pelaku yang ketakutan langsung membawa jenazah korban ke rumah untuk dikuburkan.
"Lalu, pada Selasa (30/4/2019) pelaku kembali mendatangi puskesmas dan meminta surat kematian," lanjut Erick.
Permintaan itu kembali ditolak oleh puskesmas dan kemudian pihak puskesmas melaporkan kejadian tersebut pada kepolisian.
"Akhirnya kami tangkap pelakunya pada Rabu (1/5/2019)," katanya.
Saat diwawancarai wartawan Jumat (3/5/2019) kemarin, SK menceritakan bahwa anaknya tersebut tewas dianiaya saat dirinya pergi ke pasar.
"Saya pergi ke pasar terus habis itu beli sarapan, beli sayur, pulang-pulang ketika saya masuk, saya lihat keadaan anak saya sudah terbaring lemas sama ada luka lebam di jidat dan luka gigitan di pipi," terang SK.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/04/15370321/ayah-yang-aniaya-bayinya-hingga-tewas-sering-lakukan-kekerasan-sejak