Massa GERAK tersebut tak terima lantaran ASI menggelar aksi tandingan di depan Bawaslu setelah mereka bubar.
Massa GERAK yang masih berkumpul di jembatan penyeberangan orang (JPO) Sarinah Thamrin berteriak ke arah massa ASI.
Mereka bahkan hendak menaiki separator untuk berlari ke arah massa ASI yang tengah berorasi.
Namun, aksi tersebut dilerai oleh polisi yang akhirnya berjajar membuat pagar betis di samping separator JPO Sarinah Thamrin.
"Bubar, Pak polisi, suruh mereka bubar," ucap sejumlah massa GERAK.
"Massa nasi bungkus, massa bayaran," lanjut mereka.
Massa ASI pun membalas teriakan massa gabungan.
"Jangan terprovokasi, kami hanya ingin semua masyarakat legawa," ucap salah satu orator.
Sebelumnya, unjuk rasa tandingan digelar oleh Aliansi Santri Indonesia di depan Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Mereka menuntut agar tidak ada unjuk rasa yang menuding KPU dan Bawaslu RI curang.
"Saya harap hentikan tendensi politik dan raih kemenangan di bulan Ramadhan. Jangan ada lagi yang menuduh curang," ucap orator dari mobil komando.
Unjuk rasa oleh ASI ini digelar setelah unjuk rasa dari massa GERAK yang diprakarsai Eggi dan Kivlan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/10/17492311/massa-eggi-dan-kivlan-adu-mulut-dengan-massa-aliansi-santri-indonesia