Salin Artikel

Atap Masjid Assyafiiyyah di Tamansari Ambruk

Berdasarkan pantauan Kompas.com, bagian atas masjid bolong karena atapnya sudah lepas.

Rangka kubah masjid jatuh ke lantai. Begitu pula rangka kayu yang sebelumnya berfungsi menyangga atap masjid terlihat miring menyentuh lantai.

Puing-puing atap masjid tersebut terlihat berserakan di lantai dua masjid.

Begitu pula beberapa karpet yang tampak basah dan kotor masih terpasang di lantai masjid.

Di sana juga terlihat petugas PPSU mencoba membongkar kayu-kayu yang sudah lapuk tersebut untuk dibersihkan.

Bagian rangka kubah juga dipotong petugas menggunakan alat pemotong besi agar bisa diturunkan ke lantai bawah.

Namun, ambruknya atap masjid tidak sampai merusak lantai satu masjid itu.

Matsani, Wakil Pengurus Masjid Assyafiiyyah, mengatakan, ambruknya atap masjid terjadi pada Kamis (9/5/2019) pukul 11.15 WIB.

"Kemarin itu tahu-tahu langsung jatuh saja itu atapnya, mungkin karena sudah tua," kata dia saat ditemui Kompas.com di masjid.

Ia mengatakan, atap masjid itu ambruk karena memang masjid lama tidak direnovasi.

"Masjidnya ini sudah dari 1981 tetapi belum pernah direnovasi total," kata dia.

Biasanya, kata Matsani, lantai masjid digunakan warga untuk beristirahat hingga tidur siang setelah shalat zuhur.

Namun beruntung, sewaktu atap masjid itu ambruk, lantai dua masjid itu sedang kosong sehingga tak ada korban dari peristiwa tersebut.

Pihak pengurus masjid bersama dengan petugas PPSU masih fokus membersihkan puing-puing atap yang roboh.

"Perbaikan lagi musyawarahin. Tadi dari camat, lurah, polisi juga sudah datang," kata dia.

Meski lantai dua saat ini tidak bisa digunakan, warga tetap bisa beribadah di lantai satu masjid.

Apabila jumlah jemaah sedang padat seperti saat shalat Jumat dan tarawih, pihak pengurus masjid menggunakan badan jalan agar warga tetap bisa shalat di sana.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/10/18323111/atap-masjid-assyafiiyyah-di-tamansari-ambruk

Terkini Lainnya

“Gubernur Ideal Adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

“Gubernur Ideal Adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Megapolitan
Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Megapolitan
Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Megapolitan
Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Megapolitan
Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Megapolitan
Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Megapolitan
Deky Edarkan 2.010 Video Porno Anak via Telegram sejak 2022

Deky Edarkan 2.010 Video Porno Anak via Telegram sejak 2022

Megapolitan
Selain Kaesang, Anies Dinilai Berpeluang Terpilih jika Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta

Selain Kaesang, Anies Dinilai Berpeluang Terpilih jika Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Sudah Ikhlas, Keluarga Bawa Pulang Jasad Pria yang Ditemukan di Apartemen Kemayoran

Sudah Ikhlas, Keluarga Bawa Pulang Jasad Pria yang Ditemukan di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Data Dinsos DKI: 25.185 Orang Tak Layak Terima Bansos

Data Dinsos DKI: 25.185 Orang Tak Layak Terima Bansos

Megapolitan
Pengamat: Berat Langkah Kaesang jika Benar Maju pada Pilkada DKI 2024

Pengamat: Berat Langkah Kaesang jika Benar Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Kaesang Punya Peluang Besar pada Pilkada Jakarta, tapi Dinilai Belum Pantas Memimpin

Kaesang Punya Peluang Besar pada Pilkada Jakarta, tapi Dinilai Belum Pantas Memimpin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke