Salin Artikel

Jami Al Mukarrohmah, Masjid dengan Makam Penyebar Islam Tertua di Jakarta

Masjid yang dapat menampung 600 hingga 700 orang tersebut berada di Jalan Lodan Raya 99, Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara.

Meski bangunannya tidak besar, Masjid Jami Al Mukarrohmah selalu dikunjungi para peziarah.

Ketua Masjid Jami Al Mukarrohmah, Alwi Bin Ali Asy Syathri menceritakan sejarah berdirinya masjid tersebut. Menurut dia, ada dua makam ulama di masjid ini.

"Jadi di sini terdapat dua makam Ulama penyebar agama Islam yang berasal dari Yaman. Beliau menyebarkan Islam ke Nusantara, mulai dari India, menuju Aceh, hingga akhirnya sampai ke sini. Keduanya syiar di wilayah ini hingga wafat," kata Alwi, Jumat (10/5/2019).

Kedua Ulama tersebut, Lanjut Alwi, bernama Habib Mohammad Bin Umar Qlqudsi yang wafat pada tanggal 23 Muharram tahun 1118 Hijriah atau 1697 Masehi dan Habib Ali Bin Abdurrahman Ba'Alawi yang wafat tanggal 15 Ramadhan tahun 1122 Hijriah atau 1701 Masehi.

"Setelah itu 200 tahun kemudian datanglah Habib Abdurrahman Bin Alwi Asy Syathri, beliau kemudian membangun masjid ini pada tahun 1879 disamping makam kedua pendahulunya," kata Alwi.

"Baru saat dibangun lagi pada tahun 2006 diberi nama Jami' Al Mukarrohmah. Jami' itu artinya Jamaah, Al Mukarrohmah adalah yang dimuliakan oleh Allah," ucap Alwi. 

Di sekitar Masjid Jami Al Mukarrohmah, terdapat dua pohon kurma. Menurut Alwi, usia kedua pohon itu lebih kurang 40 tahun.

Saat ini, satu pohon di dekat pintu masuk masjid sudah tak berbuah, sedangkan satu lainnya selalu berbuah mendekati Ramadhan, selama Ramadhan, atau saat Lebaran.

"Saat ini buah kurma muda dari salah satu pohon sering diminta peziarah. Mereka percaya kurma dari pohon itu dapat membantu kesuburan, atau proses ingin punya anak," kata Alwi lagi.

Saat ini, ada 4 makam ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

Selain itu, terdapat 3 makam tak bernama yang menurut Alwi adalah makam warga Kampung Bandan.

"Itu makam warga Kampung Bandan yang dulu saat zaman VOC sejarahnya mereka merupakan warga dari wilayah Banda, Maluku yang ditawan oleh Belanda dan dibawa ke Jakarta," ucap dia. 

"Pernah ada peziarah dari Banda datang, dan menurutnya Nisan di kuburan itu sama dengan nisan yang ia temui di daerahnya," tutur Alwi.

Saat bulan Ramadhan, Masjid Jami Al Mukarrohmah selalu menyediakan 80 hingga 100 takjil untuk para peziarahnya.

Mereka tidak hanya datang dari DKI Jakarta, tetapi juga dari luar wilayah DKI Jakarta untuk berziarah di Masjid Jami Al Mukarrohmah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/11/04110061/jami-al-mukarrohmah-masjid-dengan-makam-penyebar-islam-tertua-di-jakarta

Terkini Lainnya

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Megapolitan
“Gubernur Ideal Adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

“Gubernur Ideal Adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Megapolitan
Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Megapolitan
Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Megapolitan
Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Megapolitan
Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Megapolitan
Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Megapolitan
Deky Edarkan 2.010 Video Porno Anak via Telegram sejak 2022

Deky Edarkan 2.010 Video Porno Anak via Telegram sejak 2022

Megapolitan
Selain Kaesang, Anies Dinilai Berpeluang Terpilih jika Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta

Selain Kaesang, Anies Dinilai Berpeluang Terpilih jika Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Sudah Ikhlas, Keluarga Bawa Pulang Jasad Pria yang Ditemukan di Apartemen Kemayoran

Sudah Ikhlas, Keluarga Bawa Pulang Jasad Pria yang Ditemukan di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Data Dinsos DKI: 25.185 Orang Tak Layak Terima Bansos

Data Dinsos DKI: 25.185 Orang Tak Layak Terima Bansos

Megapolitan
Pengamat: Berat Langkah Kaesang jika Benar Maju pada Pilkada DKI 2024

Pengamat: Berat Langkah Kaesang jika Benar Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke